
RI & Israel Ternyata Sudah Punya Hubungan Erat, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini muncul kabar negosiasi normalisasi hubungan Israel dan Indonesia, yang disponsori Amerika Serikat (AS). Miliaran dana dijanjikan sebagai pemanis oleh AS buat Indonesia. Namun, selama ini Israel dan Indonesia nyatanya sudah dekat, dari sisi perdagangan.
Kabar normalisasi tersebut muncul pertama kali dari sumber diplomat Israel sebagaimana diberitakan oleh Times of Israel dari Channel 12 pada Minggu (13/12/2020) kemarin. Kabar selanjutnya secara eksplisit menyebutkan janji miliaran dolar AS yang bisa dinikmati pemerintah jika normalisasi dilakukan.
Bloomberg melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump mengiming-imingi pembiayaan tambahan berbunga lunak jika pemerintahan Jokowi melunak dan mau bergabung dengan empat negara mayoritas Muslim di jazirah Arab dan Afrika yang telah lebih dulu menormalisasi hubungan.
Media itu mengutip Kepala Eksekutif US-International Development Finance Corporation (Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional-AS/ DFC) Adam Boehler. Dalam wawancara di Hotel King David Yerusalem, Senin (21/12/2020), dia mengatakan bisa melipatgandakan portofolio US$ 1 miliar, jika Indonesia melakukan normalisasi alias menerima kedaulatan Israel.
Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan pihaknya tak pernah berhubungan dengan Israel. Pemerintah Indonesia, sejauh ini, masih berpegang teguh bahwa tak ada pengakuan kedaulatan Israel jika tak ada pengakuan kedaulatan Palestina.
"Ada dua hal yang bisa disampaikan di sini. Satu, Kemlu tidak pernah berhubungan dengan Israel. Kedua, dalam menjalankan Politik Luar Negeri, Kemlu terhadap Palestina konsisten sesuai amanah konstitusi," kata Teuku melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia pada Senin (14/12/2020).
Pada masa Presiden Jokowi, wacana normalisasi dikemukakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sejak 2016. Ia melihat "banyak kesempatan kerja sama bilateral" dan mengatakan bahwa alasan yang menghambat hubungan ini kedua negara sudah tidak relevan.
Namun, karena syarat mengenai kemerdekaan Palestina belum terwujud, Indonesia menolak tawaran tersebut dan membuka Konsul Kehormatan (Konhor) pertama Indonesia di Palestina, Maha Abu-Shusheh.
Otoritas Israel melarang rombongan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memasuki wilayah Palestina untuk melakukan pelantikan, sehingga pelantikan dipindah ke Kota Amman, Yordania. Pada 2017, Indonesia membalas dengan melarang pesawat Israel yang membawa Netanyahu memasuki wilayah Indonesia ketika melawat ke Australia.
Pada 2018, Israel membalas dengan melarang warga negara Indonesia masuk Israel baik untuk keperluan ziarah maupun wisata. Aturan tersebut berlaku sampai sekarang.