Bahaya! Pasien Melonjak, RS COVID-19 di Jakarta Hampir Penuh

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
21 December 2020 19:59
Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)
Foto: Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bed occupancy rate (BOR) alias tingkat keterisian tempat tidur rawat inap di 98 rumah sakit (RS) rujukan pasien COVID-19 mencapai 85%. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mempersiapkan tambahan ruang ICU di RS guna mengantisipasi lonjakan kasus pasien COVID-19.

"Terus kalau itu terus kita tingkatkan terus. Pak Gubernur juga sudah perintahkan, kami juga sudah koordinasi, pemerintah pusat juga diminta setiap provinsi, setiap kabupaten di Indonesia sebagaimana permintaan satgas pusat dan kami juga dari Pemprov terus mengupayakan semaksimal mungkin meningkatkan," kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari detikcom Senin (21/12/2020).

Pria yang akrab disapa Ariza ini memaparkan bahwa pihaknya juga akan meningkatkan fasilitas laboratorium dan ruang isolasi untuk pasien tanpa gejala. Pemprov DKI juga akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk menyediakan hotel dan wisma untuk sarana isolasi pasien yang terpapar virus Corona.

"Kedua yang ditingkatkan fasilitas, rumah sakit dan laboratorium-laboratoriumnya, ICU, dan ruang isolasi bahkan juga buat orang tanpa gejala (OTG). Ada dari Kemenparekraf hotel, kami juga menyediakan wisma, gor juga apabila diperlukan ya kami siapkan," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Widyastuti memaparkan persentase keterpakaian tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) ataupun ruang ICU di 98 RS Rujukan COVID-19 di DKI Jakarta terjadi peningkatan selama sebulan terakhir. Data per 20 Desember, dari 6.663 tempat tidur isolasi, kini sudah ditempati sebanyak 5.691 yang kapasitasnya sudah mencapai 85%.

"Melalui Instruksi Gubernur Nomor 55 Tahun 2020, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU. Kami menargetkan peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.171 dan ICU sebanyak 1.020 di RS Rujukan COVID-19 Jakarta, khususnya RSUD. Peningkatan kapasitas fasilitas ini pula diiringi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan," kata Widyastuti.

Sedangkan rata-rata positivity rate harian per bulan di DKI Jakarta tercatat stabil di angka 9% selama 3 bulan terakhir, yaitu 9,6% di Oktober, 9,1% di November, dan 9,6% pada Desember.

"Jika kita melihat indikator dari BNPB, terjadi transisi risiko dari yang tadinya sedang menjadi tinggi, di mana skor kita pada minggu sebelumnya sebesar 1,8975 menjadi 1,8025 pada minggu ini, yang diakibatkan dari kenaikan kasus positif dan kasus positif yang dirawat di rumah sakit," ungkapnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular