Internasional

Waduh! Asing Ragukan Keakuratan Hasil Tes Covid-19 RI

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 December 2020 15:43
Supporters of Han Kuo-yu, Taiwan's 2020 presidential election candidate for the KMT or Nationalist Party, cheer with their national flag during a campaign rally in Taipei, Taiwan, Thursday, Jan. 9, 2020. Taiwan will hold its presidential election on Jan. 11. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: Bendera Taiwan (AP/Ng Han Guan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan mengatakan negara itu akan memperpanjang penangguhan masuknya pekerja migran Indonesia ke negara itu tanpa batas waktu yang ditentukan.

Melansir dari Focus Taiwan, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Chen Shih-chung yang memimpin CECC menyatakan, langkah ini diambil menyusul penyebaran virus di Indonesia belum mereda, dengan laporan 6.000 kasus harian minggu lalu.

Masalah lainnya adalah kredibilitas hasil tes Covid-19 yang dikeluarkan di Indonesia, yang dirasa semakin memburuk dari waktu ke waktu. "Hasil tes ini semakin tidak akurat dari waktu ke waktu. Kami tidak yakin apa masalahnya," kata Chen Rabu (16/12/2020) dikutip Jumat (18/12/2020).

Pada bulan Oktober, 11 orang Indonesia dikonfirmasi dengan Covid-19 di Taiwan. Di mana dua di antaranya memiliki bukti hasil tes Covid-19 negatif yang dikeluarkan di Indonesia dalam waktu tiga hari setelah penerbangan mereka, kata Chen.



Pada November, 42 dari 81 orang Indonesia yang dites positif di Taiwan mendapatkan hasil yang sama, lebih dari separuh total. Antara 1-15 Desember, 32 dari 40 kasus positif dari Indonesia atau 80 persennya, memiliki bukti hasil tes Covid-19 negatif yang dikeluarkan dalam tiga hari setelah penerbangan mereka.

Selain itu Taiwan juga meminta Indonesia untuk bekerja lebih baik lagi mengenai masalah ini. Taiwan tidak akan membuka keran masuk TKI apabila CECC belum melihat ada perbaikan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Mereka pikir mereka melakukan pekerjaan dengan baik, yang merupakan sesuatu yang tidak kami setujui," kata Chen.

Meski bukan anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena status kenegaraannya masih dipertanyakan, terutama oleh China, negeri Formosa merupakan salah satu negara yang dirasa berhasil dalam menangani pandemi.

Pengalamannya menangani pandemi SARS pada awal 2000'an membuat negeri pulau di Pasifik itu hanya mencatatkan 757 kasus dan 7 kematian.

CNBC Indonesia masih meminta konfirmasi pemerintah soal ini.


(sef/sef) Next Article Kobaran Api Ganas Lahap Gedung di Taiwan, 46 Orang Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular