
Dear Warga +62, Simak 3 Imbauan Protokol Covid Jelang Nataru

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 khawatir akan adanya penambahan kasus baru positif Covid-19 menjelang libur Natal dan tahun baru 2021 (Nataru).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito menjelaskan selalu ada keterkaitan antara mobilitas masyarakat dan kenaikan kasus.
Oleh karena itu, terkait liburan Nataru ke depan, merupakan hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Pasalnya, liburan panjang acap kali terjadi penambahan kasus positif Covid-19.
"Libur natal dan tahun baru yang akan tiba, ini membuka peluang mobilitas penduduk baik untuk bersilaturahmi, melakukan kegiatan keagamaan, maupun berwisata," jelas Wiku dalam konferensi pers, Kamis (17/12/2020).
"Liburan panjang mendatang ini adalah kali keempat dan seharusnya kita telah mampu belajar dari pengalaman-pengalaman lalu. Ini adalah demi untuk keselamatan kita bersama," kata Wiku melanjutkan.
Langkah paling ideal yang seharusnya diambil masyarakat adalah tidak melakukan perjalanan jarak jauh. Apalagi untuk masyarakat yang tinggal di zona merah. Mereka disarankan untuk tidak bepergian dengan jarak jauh.
"Saya telah menyampaikan, masyarakat yang berasal dari zona merah, di mana tingkat penularannya tinggi tidak direkomendasikan melakukan perjalanan ke daerah lain. Karena berpotensi tinggi menularkan Covid-19," jelas Wiku.
Kendati demikian, kata Wiku, apabila ada keperluan masyarakat yang mendesak, masyarakat diminta untuk melakukan perjalanan secara bertanggung jawab.
Menurut Wiku ada tiga hal yang wajib dilakukan saat melakukan perjalanan.
Pertama, patuhi protokol kesehatan dengan patuhi 3M, menggunakan masker dengan benar selama perjalanan, terutama jika menggunakan transportasi umum. Serta menjaga jarak dan sering mencuci tangan.
Kedua, tunda atau batalkan perjalanan jika sedang sakit, merupakan suspek atau positif Covid-19, berada di sekitar seseorang yang suspek atau positif Covid-19 dalam 14 hari terakhir, dan sedang menunggu hasil tes Covid-19.
Ketiga, cek kondisi Covid-19 dan fasilitas kesehatan di daerah tujuan. Cari tahu dan pastikan jumlah kasus Covid-19 dan fasilitas kesehatan di daerah tujuan memadai.
"Hindari melakukan perjalanan ke daerah dengan kasus Covid-19 yang masih tinggi dengan risiko fasilitas kesehatan yang terbatas," katanya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penumpang Kereta Api Bisa Refund Tiket Jika Positif Covid-19
