
Please! Jangan Bandel, Orang di Zona Merah Jangan Keluyuran

Jakarta, CNBC Indonesia - Libur natal dan tahun baru (Nataru) dikhawatirkan akan menambah jumlah kasus penularan virus corona atau Covid-19. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di wilayah zona merah diharapkan untuk tidak berpergian ke luar kota.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, terkait liburan Nataru ke depan, merupakan hal yang harus diperhatikan oleh semua masyarakat. Pasalnya liburan panjang acapkali terjadi penambahan kasus positif Covid-19.
"Liburan panjang mendatang ini adalah kali keempat dan seharusnya kita telah mampu belajar dari pengalaman-pengalaman lalu. Ini adalah demi untuk keselamatan kita bersama," jelas Wiku dalam konferensi pers, Kamis (17/12/2020).
Lebih lanjut Wiku menjelaskan, selalu ada keterkaitan antara mobilitas masyarakat dan kenaikan kasus. Di tengah pandemi Covid-19, langkah paling ideal yang seharusnya diambil masyarakat adalah tidak melakukan perjalanan jarak jauh.
Apalagi untuk masyarakat yang tinggal di zona merah. Mereka disarankan untuk tidak berpergian dengan jarak jauh.
"Saya telah menyampaikan, masyarakat yang berasal dari zona merah, di mana tingkat penularannya tinggi tidak direkomendasikan melakukan perjalanan ke daerah lain. Karena berpotensi tinggi menularkan Covid-19," jelas Wiku.
Berdasarkan zonasi peta risiko itu, Provinsi DKI Jakarta hanya mencatat Jakarta Selatan sebagai zona merah. Sementara lima kabupaten/kota lainnya masuk kategori zona oranye atau wilayah dengan penularan Covid-19 sedang.
Zona merah terbanyak pekan ini terdapat di Jawa Tengah dengan 17 kabupaten/kota. Disusul Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan 8 kabupaten/kota. Kedua provinsi ini memang mencatatkan peningkatan kasus cukup tinggi dalam sepekan terakhir.
Di Jabar mencakup Kabupaten Garut, Kabupaten Karawang, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Depok, dan Kota Cimahi.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000