
Jawab Kang Emil Soal Rizieq, Mahfud: Saya Bertanggung Jawab!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Polhukam Mahfud MD buka suara saat namanya disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab soal kasus kerumunan Rizieq Shihab. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil menodong langsung nama Mahfud sebagai pihak yang perlu juga diperiksa dalam kasus Rizieq.
"Siap, Kang RK. Saya bertanggung jawab. Saya yang umumkan HRS diizinkan pulang ke Indonesia karena dia punya hak hukum untuk pulang. Saya juga yang mengumumkan HRS boleh dijemput asal tertib dan tak melanggar protokol kesehatan. Saya juga yang minta HRS diantar sampai ke Petamburan," kicau Mahfud dalam akun Twitternya dikutip Rabu (16/12).
Ia menjelaskan ada diskresi pemerintah diberikan untuk penjemputan, pengamanan, dan pengantaran dari bandara sampai ke Petamburan. "Itu sudah berjalan tertib sampai HRS benar-benar tiba di Petamburan sore. Tapi acara pada malam dan hari-hari berikutnya yang menimbulkan kerumunan orang sudah di luar diskresi yang saya umumkan," kata Mahfud.
Pilihan Redaksi |
Kang Emil sebelumnya sempat diperiksa di Polda Jabar. Ia datang ke Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (16/12/2020) sekitar pukul 09.11 WIB.
Emil memberikan pernyataan kepada awak media usai diperiksa. Menurut dia, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD juga harus diperiksa terkait kerumunan-kerumunan yang dipicu oleh acara yang dihadiri Habib Rizieq Shihab.
"...Bahwa hidup ini harus adillah. Semua yang punya peran dalam proses yang kita hadapi harus secara arif bijak dan segala hormat juga bertanggung jawab terhadap proses ini. Saya kira itu," katanya.
Kemudian, apakah Kang Emil keberatan diperiksa oleh kepolisian? Seperti diketahui, Kang Emil juga telah diklarifikasi dalam kasus yang sama di Bareskrim Polri.
"Bukan keberatan. Saya mempertanyakan kenapa hanya kami yang dimintai keterangan. Itu saja. Kalau urusannya kerumunan akibat Habib Rizieq kan. Kan ada tiga peristiwa, peristiwa di bandara, peristiwa di Jakarta, peristiwa Bogor," ujarnya.
"Kenapa peristiwa awalnya yang menurut saya lebih masif itu sampai bikin kerumunan luar biasa merugikan material secara luar biasa malah tidak dilakukan hal yang seperti saya alami. Jadi tidak keberatan, karena kalau keberatan mah saya bikin statement. Saya datang, saya menjawab," lanjutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mahfud MD, Dana Otsus Papua & Modus Judi di Singapura