Jakarta, CNBC Indonesia - Bunga KPR lagi murah-murahnya nih. Jangan sia-siakan bunga single digit yang disediakan bank di akhir tahun 2020 ini.
Baru-baru ini beberapa bank memberikan bunga yang cukup heboh. Pasalnya, bunga KPR yang diberikan bank di bawah 5%.
Bank BTN misalnya. Bank dengan kode emiten BBTN ini menawarkan suku bunga mulai 4,4%.
Direktur Utama BTN, Pahala Nugraha Mansury, ini merupakan program promosi Kredit KPR sebesar 4,4% fixed selama setahun. Program ini juga bebas biaya-biaya seperti biaya administrasi, appraisal, provisi dan juga ada tambahan top up tabungan senilai Rp 144.000 hingga Rp 440.000 tergantung besaran plafon yang diterima.
Bank BNI juga. Bank BNI menjadi salah satu partner di Asia Virtual Property Expo (AVPE) memberikan program KPR yang sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan. Promo KPR dengan bunga hanya 4,74% dan grace period selama dua tahun. Jadi nasabah hanya bayar bunga pokoknya saja selama dua tahun.
Sementara BCA, menawarkan kemudahan pembiayaan untuk pembelian properti baru atau seken dan Multiguna/Renovasi. Kelebihan dari pembiayaan KPR BCA adalah bunga rendah, biaya ringan, tenor panjang hingga 20 tahun, dan keuntungan lainnya. Bunga KPR BCA sempat dipromokan 5,88% dan untuk saat ini fix rate 1 tahun 7%.
Cari Rumah Murah Rp 200 jutaan? Cek Halaman Selanjutnya (NEXT)
BTN memiliki situs tersendiri untuk para nasabah dan calon nasabahnya. Pengembang yang bekerja sama dengan BTN menampilkan pilihan rumahnya di situs BTN Properti : btnproperti.co.id
Misalnya saja, rumah subsidi di Royal Cikeas Residence di mana harganya hanya Rp 141 juta dengan cicilan mulai dari Rp 750 ribuan.Rumah tipe 30 tersebut terletak di Kabupaten Bogor Jawa Barat dengan Pengembang PT Karya Graha Andara.
Sementara ada juga di Griya Bintang Mekarsari. Rumah bertipe 30 ini seharga Rp 126,5 juta dengan cicilan Rp 678 ribu per bulan.
Di daerah Karawang juga ada. Grand Permata Residence Karawang menjual rumah dengan harga Rp 109,4 juta dan cicilan Rp 587 ribu per bulan. Pengembangnya PT Harika Propertyndo Utama.
Nah yang menarik ada komplek perumahan Utama Garden Bintaro. Di Perumahan yang terletak di Kota Tangerang Selatan, Banten ini dijual Rp 370 juta. Sementara cicilan KPR mulai dari Rp 2,4 juta.
Luasnya 72 m2 dengan luas bangunan 36 m2. Rumah ini memiliki tipe 36.
 Foto: Rumah di Utama Garden Bintaro |
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Andin Hadiyanto mengatakan, sektor properti atau perumahan sangat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi karena Pemerintah meyakini sektor tersebut sangat strategis.
Oleh karenanya, sektor ini juga menjadi perhatian dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Karena sektor properti sangat strategis, melekat di berbagai dimensi, tidak hanya dimensi ekonomi, tapi juga dimensi sosial, keuangan dan juga fiskal. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi backlog [kekurangan] perumahan nasional, jadi akan banyak tambahan rumah yang bisa diakses masyarakat, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," kata Andin.
Menurutnya, dibutuhkan intervensi langsung dari Pemerintah untuk MBR. Intervensi yang dilakukan Pemerintah mencakup sejumlah aspek di antaranya mendorong supply side atau ketersediaan dengan mengusahakan ketersediaan rumah, meningkatkan akses pembiayaan, harga rumah yang terjangkau dan program berkelanjutan.
Untuk itu, Kementerian Keuangan memberikan sejumlah insentif fiskal dan alokasi anggaran belanja seperti Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Dana Alokasi Khusus Fisik (DAKF) serta dana bergulir Fasilitas Pembiayaan.
Tahun 2021 menjadi tahun penuh harapan dan optimisme dalam proses pemulihan ekonomi, tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global.
Semua sektor diharapkan dapat pulih dan memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk sektor properti/perumahan. Untuk memacu sektor tersebut diperlukan dukungan seluruh stakeholders di antaranya adalah Pemerintah, Jasa Keuangan dan Perbankan dan juga sektor pendukung lain yang menjadi ekosistem di sektor ini.
Meski tahun 2020 tinggal menyisakan beberapa pekan lagi, BTN terus memastikan target-target terpenuhi, khususnya target kredit tersalur untuk rakyat banyak sekaligus mendukung program perumahan nasional yang ditetapkan pemerintah. Termasuk dalam hal ini tentu saja target laba bersih perseroan.
BTN bisa membukukan laba bersih tahun 2020 pada kisaran Rp 1,1 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Namun pada Oktober 2020, laba Bank BTN sudah menembus angka Rp1,29 triliun atau sudah di atas target yang ditetapkan,
"Tahun 2020 ini, Kami optimistis bisa menembus laba pada kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun didorong pertumbungan pendapatan bunga bersih dan fee based income" kata Direktur Finance, Strategy and Treasury, Nixon LP Napitupulu.
Nixon menuturkan melihat capaian kredit tersalur pada April berada pada kisaran Rp700 Miliar. Pada November kemarin menurut Nixon capaian kredit tersalur merupakan angka tertinggi secara bulanan pada tahun 2020 yang mencapai kisaran Rp2,5 Triliun. "Ini yang menjadi optimisme kita selama akhir tahun 2020 nanti kita bisa saja melampuai target. Tapi tunggu angka pastinya nanti pada saat publikasi Desember 2020, tegas Nixon.
Akhir tahun 2020, lanjut Nixon, sejumlah target lainnya seperti pencapaian Dana Pihak Ketiga atau DPK juga diproyeksikan akan senada dengan capaian laba perseroan.
"Yang pasti, rasio dana murah atau CASA ( current account and saving account) semakin membaik atau mencapai kurang lebih 40 persen pada bulan November, lebih baik dari Oktober yang ada di kisaran 37 persen," kata Nixon.
Di tengah pandemi, menurut Nixon dukungan pemerintah dioptimalkan dengan baik oleh Bank BTN, misalnya penyaluran Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan dana subsidi perumahan.
"Pemerintah menempatkan dana di Bank BTN sebesar Rp 10 triliun. Hal itu guna mendorong sektor perbankan khususnya sektor perumahan. Hingga November 2020, Bank BTN telah berhasil merealisasikan Rp 25,6 triliun, hampir mencapai target yang sebesar Rp 30 triliun yang sebagian besar mengalir ke KPR," kata Nixon.
Untuk tahun 2021, Bank yang baru-baru ini merayakan HUT KPR ke 44 mematok target laba pada kisaran Rp 2,5 triliun hingga Rp 2,8 triliun. Target tersebut akan dicapai dengan strategi pertumbuhan kredit antara 7 -9 persen dengan DPK yang tumbuh pada kisaran yang sama.
"Untuk mencapai target tersebut, kami akan terus lakukan apa yang telah kami mulai tahun ini perbaikan business process kredit untuk semua segmen, dan mengembangkan sejumlah strategi diantaranya melakukan transformasi operasional cabang, mengembangkan KPR non subsidi, mengembangkan value chain diantaranya dengan mengembangkan kemitraan dengan para developer maupun mitra lainnya dalam lingkup ekosistem perumahan, mengembangkan partnership misalnya membentuk perusahaan modal ventura, membentk anak usaha baru untuk menangkap peluang yang ada meraih fee based income, serta prsecepatan penyelesaian kredit macet," kata Nixon menjelaskan.