AS-China Memang Ribut, Tapi Mereka Kompak Kasih Utangan RI!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
17 December 2020 09:35
FILE PHOTO:  U.S. 100 dollar banknotes and Chinese 100 yuan banknotes are seen in this picture illustration in Beijing, China, January 21, 2016. REUTERS/Jason Lee/Illustration/File Photo
Foto: Ilustrasi Mata Uang Yuan dan Dolar AS (REUTERS/Jason Lee)

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk memenuhi pembiayaannya baik pemerintah maupun swasta (termasuk BUMN) meminjam uang dari dalam dan luar negeri. Uang yang dipinjam dari luar negeri berasal dari negara laun maupun organisasi kerja sama hingga lembaga keuangan supranasional.

Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia secara total pada periode Oktober 2020 mencapai US$ 413,4 miliar. Menggunakan asumsi kurs Rp 14.000/US$ maka total ULN Indonesia mencapai Rp 5,79 kuadriliun. 

Dari negara-negara lain ULN Indonesia porsinya mencapai 52,3% atau setara dengan US$ 217,4 miliar (Rp 3,04 kuadriliun). Sebagian besar utangan ini berasal dari Asia yang porsinya mencapai hampir 70%. Kemudian kreditor lain juga berasal dari benua Amerika 16,1% serta dari Inggris dan Eropa yang totalnya mencapai 11,2%. 

Sebagai kreditor beberapa negara juga ada yang bergabung membentuk konsorsium untuk memberikan pinjaman dalam berbagai bentuk skema bagi pemerintah maupun sektor swasta di RI. Pinjaman ini disebut sebagai pinjaman sindikasi. 

Mengacu pada Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) BI total utang yang diberikan oleh kreditor sindikasi ke RI mencapai US$ 6,37 miliar (Rp 89,2 triliun). 

Dari Asia, negara-negara maju dan besar seperti Singapura, Jepang dan Korea Selatan menjadi kreditor terbesar bagi Indonesia. Tak ketinggalan juga ada China dan Hong Kong yang turut memberi utangan.

Total pinjaman yang digelontorkan Negeri Singa untuk Indonesia mencapai US$ 69,5 miliar atau setara dengan Rp 973 triliun. Sebagai salah satu pusat keuangan terutama di kawasan Asia Tenggara, wajar saja jika banyak negara yang mendapat pinjaman dari negeri itu tak terkecuali RI.

Kemudian ada Negeri Sakura yang terkenal sebagai negara pemberi utang kepada dunia. ULN RI kepada Jepang tercatat mencapai US$ 28,9 miliar (Rp 404,6 triliun). Setelah Jepang, kemudian ada China yang juga tercatat sebagai kreditor RI dengan nilai utang sebesar US$ 20,77 (Rp 290,8 triliun). 

Sebagai Asia's Financial Hub, Hong Kong juga tercatat berkontribusi dalam memberi utangan kepada RI dengan nilai nominal sebesar US$ 13,1 miliar (Rp 183,5 triliun). 

Singapura, Jepang, China dan Hong Kong selain menjadi negara kreditur ternyata juga berperan sebagai negara investor terbesar bagi RI. Oleh karena itu tak heran apabila negara-negara tersebut disebut sebagai negara pemasok dana untuk RI.

Tak mau ketinggalan Negeri Ginseng Korea Selatan juga menjadi kreditor bagi RI dengan total nilai kredit mencapai US$ 6,24 miliar (Rp 87,5 triliun). Sedangkan negara-negara Asia lainnya memberikan utang kepada Indonesia sebesar US$ 11,3 miliar (Rp 158,2 triliun).

Sebagai Negeri Adikuasa, Amerika Serikat juga turut menjadi kreditor asing bagi RI. Bahkan total utangan dari AS merupakan yang tertinggi kedua setelah Singapura dengan total nilai mencapai US$ 30,42 miliar (Rp 425,9 triliun).

Meski Amerika Serikat dan China berseteru. Namun keduanya kompak menjadi salah satu dari lima kreditor terbesar Indonesia tahun ini. 

Tidak hanya berhutang dari negara-negara lain, Indonesia juga berhutang kepada lembaga internasional seperti Bank Pembangunan Asia (ADB) sampai Bank Dunia (WBG). 

ULN RI ke organisasi atau lembaga keuangan internasional ini didominasi oleh utang ke bank-bank pembangunan dunia. ULN RI ke International Bank for Reconstruction & Development (IBRD) yang merupakan salah satu entitas dari World Bank Group (WBG) tercatat mencapai US$ 18,21 miliar (Rp 254,9 triliun).

Sementara ULN RI ke Bank Pembangunan Asia (ADB) tercatat mencapai US$ 11,1 miliar (Rp 155,4 triliun). Pangsa ULN RI ke kedua lembaga keuangan internasional ini mencapai lebih dari 80% dari total ULN RI ke organisasi global. 


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Akhir Mei 2020, Utang Luar Negeri RI Hampir Rp 6.000 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular