Internasional

Belum Kelar Corona, Wabah Baru Kini Hantui Jepang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 December 2020 12:28
A woman wearing a mask walks past a Japanese flag Wednesday, March 11, 2020, in Tokyo. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms, such as fever and cough. For some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness, including pneumonia. The vast majority of people recover from the new virus. (AP Photo/Jae C. Hong)
Foto: Jepang (AP/Jae C. Hong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang belum kelar melawan corona (Covid-19). Bahkan pada Minggu (13/12/2020) negara itu mencatat lonjakan signifikan pada kasus dengan lebih dari 3.000 kasus pada Sabtu (12/12/2020).

Namun belum kelar corona, wabah baru kini terjadi di Jepang. Flu burung, disebut yang terburuk, menyerang peternakan unggas di 10 prefektur dari total 47 yang ada.

Menurut kementerian setempat, wabah dimulai di prefektur Kagawa, awal bulan lalu. Virus berasal dari burung liar.

Sudah total 3 juta burung dimusnahkan. Pekan ini, sekitar 11.000 burung juga akan disembelih di Higashiomi, prefektur Shiga.

Sementara itu, semua peternakan unggas di Jepang telah diperintahkan mendisinfektan fasilitas. Jaring-jaring juga dibuat untuk mencegah burung liar masuk ke peternakan.

Jepang juga sudah impor unggas dari tujuh negara. Ini kemungkinan terkait penyebaran wabah serupa di sejumlah negara termasuk Eropa.

Sementara itu, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), wabah di Jepang sangat patogen. Virus ini mirip dengan wabah serupa di Korea Selatan (Korsel).

"Virus yang ditemukan di Jepang secara genetik sangat mirip dengan virus Korea," tegas Madhur Dhingra, petugas kesehatan hewan senior di FAO, kepada Reuters melalui email, Senin (14/12/2020).

Ia mengatakan tak ada kaitan antara strain ini dengan yang ditemukan di Eropa. Berarti ada dua epidemi HPAI H5N8 yang berbeda, di Asia Timur dan Eropa.

Jepang sendiri memiliki sekitar 185 juta ayam petelur. Negara itu juga memiliki 138 juta ayam broiler.


(sef/sef) Next Article Alert! China Temukan Kasus Flu Burung Strain Baru H10N3

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular