
Pengangguran RI 'Meledak', Tambah 2,67 Juta Orang Saat Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan data pekerja di Indonesia berdasarkan studi terakhir cukup membuat miris. Kebanyakan pekerja di Indonesia berasal dari jenjang studi yang terbilang rendah, yakni dari lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Selain itu, pandemi covid-19 makin menambah jumlah pengangguran terbuka di Indonesia.
"Dari sisi tingkat pendidikan penduduk yang bekerja sama seperti sebelum pandemi, didominasi oleh mereka yang pendidikan SMP ke bawah sebesar 57,16 persen," kata Ida dalam Indonesia Outlook, Jumat (11/12).
Akibat banyaknya angkatan kerja yang pendidikannya rendah, maka pekerja yang menempuh jenjang pendidikan di atasnya menjadi lebih kecil. Misalnya jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang justru menjadi penyumbang terbesar tingkat pengangguran terbuka (TPT).
"Sementara perbandingan TPT berdasarkan tingkat pendidikan TPT tertinggi kelompok pendidikan SMK, jadi SMK penyumbang TPT kita sebesar 13,55%," jelas Ida.
Angka tersebut bakal terus dibenahi melalui program link and match. Tujuan lainnya untuk mengurangi angka pengangguran yang semakin besar akibat pandemi Covid-19.
"Akibat pandemi ada penambahan jumlah pengangguran 2,67 juta atau 1,84 persen dibandingkan data Agustus 2019," sebut Ida.
"Kondisi ketenagakerjaan Indonesia pada Agustus 2020 menunjukkan jumlah angkatan kerja kita 138,22 juta penduduk, yang bekerja 128,45 juta. Presentasi 92,93% dan jumlah pengangguran terbuka kita sudah 9,77 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka 7,7%," lanjutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru