
Wow! Prancis Bikin Kapal Induk Bertenaga Nuklir Rp 85 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Prancis disebut bakal memiliki kapal induk bertenaga nuklir pada 2038 mendatang. Kapal induk generasi baru ini akan menggantikan kapal perang andalan armada nasional, Charles de Gaulle, yang sudah berlayar sejak awal 2000-an ini.
Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa (8/12/2020) waktu setempat.
Pembangunan kapal baru ini disebut-sebut akan menelan dana mencapai 5 miliar euro atau setara dengan Rp 85 triliun (asumsi kurs Rp 17.000/euro). Namun Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis menolak berkomentar mengenai hal tersebut.
Negeri Menara Eiffel telah menginvestasikan dana 1 miliar euro untuk pengembangan tahap pertamanya yang akan berakhir pada 2025 mendatang.
"Masa depan strategis, status kami sebagai kekuatan besar, terletak pada industri nuklir," kata Macron seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/12/2020).
Kapal ini akan menjadi kapal induk ke-11 dalam sejarah Angkatan Laut Prancis. Program ini dijalankan kontraktor pertahanan Naval Group dan akan dilengkapi dengan sistem peluncuran pesawat elektromagnetik baru yang dikembangkan perusahaan AS General Atomics.
"Naval Group sangat bangga membangun kapal perang terbesar yang pernah dibuat di Prancis," kata Pierre Eric Pommelet, CEO Naval Group.
Nantinya kapal ini akan memiliki panjang 300 meter dengan bobot 75.000 ton. Daya angkutnya akan mampu membawa hingga 30 jet tempur Rafale atau pesawat perang generasi berikut yang saat ini sedang dikembangkan oleh Prancis, Jerman dan Spanyol.
Sebelumnya, militer Prancis akan menggunakan kapal dengan penggerak konvensional. Namun kemudian, Macron justru memilih kapal bertenaga nuklir, meski memiliki biaya konstruksi yang lebih besar karena alasan teknis dan strategis.
Saat ini Prancis memang merupakan satu-satunya anggota Uni Eropa yang memiliki tenaga nuklir. Di dunia, terdapat tiga kapal induk yang sedang bertugas sejak Charles de Gaulle pertama kali berlayar.
Dua lainnya adalah USS Gerald R. Ford milik Angkatan Laut AS dan HMS Queen Elizabeth dari Angkatan Laut Inggris. Kapal milik Inggris ini sendiri menelan biaya 3,1 miliar poundsterling atau mencapai Rp 62 triliun (asumsi kurs Rp 20.000/poundsterling).
(miq/miq)
Next Article Detik-Detik Presiden Prancis Macron Ditampar Warga