
Catat! Kartu Prakerja Gelombang 12 akan Dibuka 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memastikan, pendaftaran program Kartu Prakerja Gelombang 12 akan dibuka tahun depan.
Head of Communication Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu mengatakan tahun ini PMO masih menyelesaikan program Kartu Prakerja Gelombang 11 terlebih dahulu.
Louisa menjelaskan, pada program Kartu Prakerja Gelombang 11, ada 6,7 juta peserta yang mendaftar, namun hanya ada 390.495 peserta yang terpilih.
Saat ini proses pelatihan di gelombang 11 masih berlangsung. Oleh karena itu, pendaftaran program Kartu Prakerja Gelombang 12 masih menunggu arahan dari Komite Cipta Kerja (KCK), yang rencananya baru akan dibuka tahun depan.
"Gelombang 12 akan dibuka pada 2021. Jadwal tepatnya akan kami komunikasikan kemudian dan itu akan diputuskan oleh KCK," jelas Louisa kepada CNBC Indonesia, Senin (7/12/2020).
Seperti diketahui, sebelumnya PMO telah mencabut 382.868 peserta dari Gelombang 1 hingga Gelombang 10. Kemudian, pemerintah melalui KCK membuka lagi pendaftaran program Kartu Prakerja di gelombang 11.
Program Kartu Prakerja di masa adanya pandemi Covid-19 atau tidak adanya pandemi, diklaim sebagai program yang bertujuan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam webinar tentang Kartu Prakerja, Senin (23/11/2020).
Dia menjelaskan, program Kartu Prakerja, diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperkuat kemampuan sumber daya manusia di Indonesia. Caranya, dengan menyediakan pelatihan yang juga diberi insentif bagi para pesertanya.
"Presiden itu mau membekali pekerja, diperkuat, dibekali (kemampuannya). Lalu uang jalannya untuk logistik sedikit," jelas Moeldoko.
Ada atau tidaknya pandemi Covid-19, Moeldoko menekankan, tujuan program Kartu Prakerja tetap tidak berubah, yakni menyiapkan SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
Program Kartu Prakerja di tahun 2020 sendiri, pemerintah telah mengalokasikan dana Rp 20 triliun, untuk 5,6 juta peserta. Secara rinci dari dana Rp 5,6 triliun tersebut untuk biaya pelatihan, insentif sebesar Rp 13,45 triliun, dana survei Rp 840 miliar, dan Project Management Office (PMO) Rp 100 juta.
Setiap peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan total manfaat sebesar Rp 3,55 juta. Sebesar Rp 1 juta untuk membeli paket pelatihan. Rp 2,4 juta berupa insentif berupa dana tunai. Insentif tersebut dibayarkan secara bertahap dalam waktu 4 bulan dengan besaran Rp 600 ribu setiap bulannya, serta insentif pasca-survei maksimal sebesar Rp 150 ribu untuk 3 survei evaluasi
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPK: Rp 289 M Bantuan Kartu Prakerja Salah Sasaran