
Jelang Pilkada Serentak, Kasus Covid-19 di Jabar Meledak

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020, Provinsi Jawa Barat menambah 1.171 orang dalam kasus baru virus corona (Covid-19). Jabar menjadi urutan kedua dalam pertambahan kasus terbesar di Indonesia pada hari ini, Senin (7/12/2020).
Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Ridwan Kamil ini mencatat 1.065 kasus kesembuhan dan merupakan yang tertinggi pada hari ini. Hal ini menambah total pasien sembuh menjadi 49.656 orang.
Sementara itu, jumlah kasus meninggal bertambah 9 orang sehingga total menjadi 971 orang.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Jawa Barat yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar Ridwan Kamil menyampaikan sederet pesan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang berlangsung 9 Desember 2020.
Sebagai gambaran, di Jabar, ada delapan daerah yang menggelar pilkada, yaitu Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Depok.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat pencoblosan. Jika masyarakat displin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, dia optimistis penularan Covid-19 saat pemungutan suara dapat dicegah.
"Walaupun ada prediksi potensi penambahan kasus namun saya meyakini dengan menerapkan protokol kesehatan ketat penularan bisa dihindari," kata Kang Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (7/12/2020), seperti dikutip dari rilis Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar.
Ada sekitar 32.305 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di delapan daerah di Jabar yang menggelar pilkada. Sedangkan jumlah pemilih mencapai 11.632.816 orang. Setiap TPS akan ada sekitar 350 pemilih. Pencoblosan dimulai pukul 07:00 WIB sampai 13:00 WIB.
Selain itu, Kang Emil menginstruksikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk intens mengampanyekan protokol kesehatan sebelum pencoblosan dilaksanakan. Ia pun mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Jabar melakukan simulasi pencoblosan secara komprehensif untuk mencegah munculnya kerumunan saat pencoblosan.
"Kita sudah mitigasi seminimal mungkin tidak terjadi kasus, sampai beberapa kali saya beri masukan bagaimana flow manusia jangan terlalu lama di satu titik TPS," ujar Kang Emil.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa