Vaksin Datang, Begini Efeknya ke Bisnis Penerbangan

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 December 2020 16:32
Foto/ Kedatangan Vaksin Covid-19, Bandara Soekarno Hatta, 6 Desember 2020/ Youtube: Setpres
Foto: Kedatangan Vaksin Covid-19, Bandara Soekarno Hatta, 6 Desember 2020. (Tangakapan Layar Youtube: Setpres)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri penerbangan menyambut positif mulai hadirnya vaksin Covid-19 di Indonesia. Adanya vaksinasi dapat menggairahkan penggunaan pesawat terbang sejalan dengan bangkitnya industri pariwisata.

Industri pariwisata sangat menopang bisnis penerbangan. Jika masih adanya larangan dan pembatasan untuk jalan-jalan akan sulit untuk menaikan angka pengguna pesawat terbang.

Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association Bayu Sutanto menyambut positif adanya vaksin yang sudah datang akhir pekan lalu. Namun, belum bisa mengembalikan industri penerbangan untuk jangka pendek, pasalnya masih panjang untuk melakukan vaksinasi terhadap masyarakat luas.

"Susah prediksinya selama covid belum terkendali, kita tunggu saja apakah dengan vaksinasi bisa menekan laju penularan," kata Bayu kepada CNBC Indonesia, Senin (7/12).

Dia mengingatkan selama angka penularan Covid - 19 belum terkendali, menurutnya industri penerbangan akan sulit untuk bangkit, karena larangan bepergian akan masih terjadi dan masyarakat akan takut untuk melakukan jalan-jalan.

Vaksin Covid - 19 masih diperuntukkan kalangan prioritas seperti petugas medis, paramedis contact tracing, aparat petugas negara, tokoh agama, kecamatan, dan RT/RW, tenaga pendidik, aparatur pemerintah pusat, peserta BPJS penerima bantuan Iuran (PBI), dan terakhir masyarakat yang berusia 19-59 tahun. Sementara vaksin dari China Sinovac baru datang sebanyak 1,2 juta dosis vaksin.

Bayu menambahkan, bulan Desember ini ada info adanya peningkatan untuk booking perjalanan keluar kota. Walaupun ada kemungkinan tidak terlalu banyak akibat lonjakan kasus Covid-19 dan pengurangan cuti akhir tahun.

"Info dari maskapai dan Online Travel Agent ada peningkatan booking untuk liburan akhir tahun, tapi ada pengurangan cuti dan imbauan tidak berpergian akibat naiknya angka positif covid-19, bisa mengurangi niat traveling, kita liat saja realisasinya nanti," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (7/12).

BPS mencatat penurunan jumlah penerbangan domestik di lima bandara utama mencapai 947.585 penumpang naik menjadi 1.125.242 penumpang pada bulan Oktober. Sementara untuk penerbangan Internasional bulan September 33.094 penumpang, naik menjadi 38.206 penumpang per Oktober.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Astrazeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular