Tunjangan DPRD, Ahok: Kalau Saya Gubernur, Jangan Mimpi!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 December 2020 14:37
Basuki T Purnama (Ahok). (Rina Atriana/detikcom)
Foto: Basuki T Purnama (Ahok). (Rina Atriana/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan pernah menyetujui adanya rencana kenaikan gaji maupun tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Ahok mengomentari gaji dan tunjangan para anggota dewan yang saat ini dianggap sudah cukup besar, ditambah dengan berbagai tunjangan seperti tunjangan perumahan maupun transportasi yang nilainya nyaris menembus Rp 100 juta.

Amarah Ahok tumpah dalam berdiskusi dengan Anggota DPRD DKI Ima Mahdiah dalam kanal Youtube Panggil Saya BTP, seperti dikutip Senin (6/12/2020). Diskusi tersebut diberi judul Terkait Rumor Gaji dan Tunjangan: Ahok Panggil Ima.

"Kalau saya masih gubernur, jangan mimpi lu bisa dapat uang segini," tegas Ahok.

Ahok mengkritisi tunjangan perumahan dan transportasi anggota DPRD DKI Jakarta yang dianggap terlalu fantastis. Padahal, menurutnya, seharusnya tunjangan perumahan dan transportasi tidak begitu besar.

"Kalau ukuran rumah dinas DPRD yang disediakan itu berapa. Kalau ukuran 200 meter atau 400 meter, saya sewa rumah di Menteng perasaan cuma Rp 350 - Rp 400 juta. Rumah tua satu tahun," ujarnya.

"Coba dicek di rental mobil ini sebulan berapa sih? Belasan juta saja rental mobil waktu tu. Jadi, harusnya kita memberikan uang tunjangan transport kepada dewan senilai harga dia sewa mobil dari perusahaan rental. Inii dimaksud ayat atau pasal mengatakan asa kepatutan kelayakan," tegasnya.

Terlepas dari hal itu, Ima menegaskan bahwa tidak ada kenaikan gaji maupun tunjangan DPRD DKI Jakarta seperti yang sempat ramai. Menurut Ima, kenaikan anggaran hanya terjadi pada pos kegiatan anggota dewan pada masa reses.

"Uang itu enggak masuk ke kami, masuk ke penyelenggara. Penyelenggara yang menyelenggarakan reses," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahok Soal Polusi: Dulu Kita Cabut Premium Lu Pada Teriak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular