Biden Gandeng Ahli Penyakit Menular untuk Perangi Covid di AS

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
04 December 2020 19:50
Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden, one of seven scheduled Democratic candidates participating in a public education forum, makes opening remarks, Saturday, Dec. 14, 2019, in Pittsburgh. Topics at the event planned for discussion ranged from student services and special education to education equity and justice issues. (AP Photo/Keith Srakocic)
Foto: Joe Biden (AP Photo/Keith Srakocic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden resmi mengajak kepala Lembaga Penyakit Menular AS Anthony Fauci untuk melengkapi timnya yang disusun dalam memerangi pandemi Covid-19.

Dilansir dari Dailymail, Biden dalam wawancara dengan CNN, merujuk pada Fauci yang menyarankan Presiden Donald Trump untuk memecatnya setelah pemilihan 3 November lalu.

"Saya memintanya untuk tetap dalam peran yang sama persis dengan yang dia miliki selama beberapa presiden terakhir," ujar Biden.

Selain itu ia juga meminta Fauci untuk menjadi penasehat medis untuk Gedung Putih. "Dan saya memintanya menjadi kepala penasehat medis untuk saya juga dan menjadi bagian dari tim Covid," katanya.

Dalam program hari pertamanya Biden berjanji akan meminta warga AS untuk memakai masker selama 100 hari untuk membantu mengurangi penularan virus yang kembali melonjak di negara dengan jumlah kematian dan infeksi tertinggi di dunia.

"Saya akan meminta publik selama 100 hari untuk menutupi. Hanya 100 hari untuk menutupi, tidak selamanya," kata Biden dalam kutipan wawancara, yang disiarkan menjelang wawancara penuh Kamis (3/12/2020) malam.

Biden dikenal sebagai pribadi yang cukup tajam dalam menyoroti Covid-19 dibanding Trump. Trump dikenal sebagai presiden yang meremehkan Covid-19, padahal ia sendiri pernah terjangkit virus itu.

Sementara Biden mengatakan rencananya untuk menggunakan otoritas pemerintah jika memungkinkan untuk mengeluarkan "perintah tetap" untuk menutup gedung-gedung federal serta transportasi antar negara bagian, termasuk di pesawat dan bus, bila perlu.

Untuk membangun kepercayaan pada vaksin setelah disetujui, Biden mengatakan bersedia divaksinasi di depan umum.

AS sejauh ini memimpin jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan 14 juta infeksi Covid-19 dan lebih dari 275.000 kematian.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ironi Biden: Vaksinasi Bukan Jaminan Bebas Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular