
Bendung Covid-19, Ternyata Tak Mudah Terapkan Isolasi Mandiri

Jakarta, CNBC Indonesia - Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan isolasi menjadi salah satu masalah bagi pasien Covid-19 di Indonesia mengingat orang tersebut harus bekerja dalam mencari penghidupan.
"Kalau seperti di Jakarta klaster yang banyak perusahaan kantor swasta. di Bekasi, pabrik. Jawa Barat klaster pesantren. Di masing-masing wilayah harus ada ketegasan untuk bisa kerjasama dengan kita," kata Ketua Sub Bidang Tracing Satgas Penanganan Covid-19, dr. R. Koesmedi Priharto kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat 4/12/2020).
Isolasi mandiri tersebut, selanjutnya, merupakan bagian dari 3T yaitu testing, Tracing dan Treatment di tempat yang sudah disediakan. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi orang dengan gejala, isolasi dilakukan di Rumah Sakit rujukan.
Dia mencontohkan, jika satu keluarga terdiri dari 6 orang dan ada 1 orang yang dinyatakan positif terpapar Covid-19. Maka satu orang ini wajib hukumnya dilakukan isolasi.
"Kalau 5 orang belum menunjukkan gejala, maka harus dilakukan karantina mandiri yang harus dilakukan di rumah masing-masing, supaya mereka tidak tertular. Nanti kalau mereka hari ke-5 kalau tidak positif ya tak tertular. Diharapkan betul-betul kalau dia keluar, bukan OTG tapi ya memang negatif," tegasnya.
Dia menegaskan, paramedis tak bisa bekerja sendiri dalam memerangi Covid-19. Butuh peran serta masyarakat dalam mengatasi pandemi ini.
"Kembali lagi pada kepatuhan masyarakat, dari tadi saya sampaikan, kami tak bisa sendiri. Butuh gotong royong menyelesaikan pandemi. Tak ada gunanya sudah triliunan dikeluarkan pemerintah," pungkasnya.
Satgas Penangan Covid-19 menegaskan protokol kesehatan dalam bentuk #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan merupakan hal yang paling efektif dalam mencegah penularan Covid-19.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak