Setelah Jateng, Kini Papua Biang Kerok Rekor Covid-19 RI

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
03 December 2020 16:30
Suasana upacara pemakaman jenazah COVID-19 dengan upacara militer di kawasan TPU Pondok Ranggon Blok Unit Kristen, Jakarta Timur, Kamis (3/12/2020). Lahan khusus untuk jenazah COVID-19 muslim di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, penuh. Karena itu, TPU Pondok Ranggon memutuskan hanya melayani jenazah COVID-19 muslim dengan sistem tumpang. Dikutip dari Detikcom
Foto: TPU Korban Covid-19 di kawasan TPU Pondok Ranggon. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Secara mengejutkan, Kasus baru Covid-19 di Papua meledak hingga bertambah 1.755 orang, pada Kamis (3/12/2020).

Dengan jumlah tersebut, pasien Covid-19 di Papua bertambah sekitar 17% dalam sehari menjadi 11.879 orang. Hari ini, Papua memimpin pertambahan kasus di Indonesia, mengalahkan Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.

Pada hari yang sama, Papua mencatat 102 pasien sembuh, sehingga totalnya menjadi 5.159 Covid. Adapun kasus kematian bertambah 1 orang menjadi 141 orang.

Secara nasional, pertambahan kasus baru virus corona (Covid-19) kembali meledak hingga menembus 8.369 pasien baru pada Kamis (3/12/2020).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus baru Covid-19 tersebut membuat total konfirmasi positif di Indonesia menembus 557.877 orang.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 462.553 merupakan pasien sembuh, yang bertambah 3.673 orang dibandingkan dengan kemarin. Sementara itu, jumlah kasus kematian mencapai 17.355 orang, bertambah 156 orang dibandingkan dengan kemarin.

Hingga hari ini kasus aktif Covid-19 mencapai 77.979 orang. Jumlah ini merupakan rekor kasus aktif tertinggi sejak penyakit mematikan ini mewabah.

Penyakit mematikan ini telah menyebar ke 507 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. Sebanyak 69.027 orang masih dipantau oleh pemerintah karena berstatus suspek Covid-19.

Sebagai informasi, pertambahan kasus baru di Indonesia yang terjadi akhir-akhir cukup merata. Beberapa daerah yang sebelumnya mencatat kasus rendah, ternyata mengalami kenaikan yang signifikan.

Sebagai contoh, Jawa Tengah mencatat 2.036 kasus baru pada Minggu (29/11/2020). Dengan pertambahan yang signifikan dari Jateng, kasus Covid-19 di Indonesia mencetak rekor pada hari tersebut.

Namun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah membantah data tersebut dan menyatakan ada kesalahan dalam input data nasional.

"Datanya salah, ada yang menyebut Jawa Tengah episentrum, biang kerok sampai 2000 kasus, tapi tidak cover bothside kroscek ke saya. Data 2000 kasus itu dari mana?. Memang ada lonjakan dari 300 ke 500 sekarang ke 800 itu betul. Indikasinya apa, ya liburan, ya pergi ke banyak tempat, indikasinya ya tidak disiplin. Jadi semua langsung bicaranya ke angka 2063, wong itu datanya keliru kok. Setelah kita kupas satu-satu ternyata ada data ganda, data delay", terang Ganjar di kantornya, Selasa (1/12/2020).


Ganjar juga menyayangkan banyaknya sistem pelaporan data yang membuat data di pusat menjadi rancu.

"Datanya kita minta satu aja di sistem new all record, wis titik tanpa koma. Ternyata masih ada data yang sifatnya manual, lha yang manual ini kan nggak bisa. Maka saran saya satu, data real time yang sedang terkonfirmasi dan yakin rilis saja terus diomongin kami masih ada data delay yang masih kita konfirmasi, sehingga angka itu tidak dibaca pada kasus hari itu, tapi ada yang masih delay dan dikonfirmasi", terang Ganjar.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Gelombang Kematian Akibat Covid di Jateng Pak Ganjar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular