70% Populasi RI Divaksin, Apakah Pandemi Berakhir?

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
02 December 2020 15:07
Cover Fokus, kecil, thumbnail, luar, tambang, vaksin
Foto: Cover Topik/Vaksin/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dan ITAGI, Prof. Soedjatmiko menjelaskan bagaimana asal vaksin dibuat serta tujuan dari vaksin itu sendiri.

Menurutnya, ada bagian dari virus yang disuntikkan kepada orang sehat, kemudian tubuh orang sehat mengenali bagian virus tadi dan membuat kekebalan. Nantinya jika ada virus masuk, maka akan dilawan oleh antibodi yang dibentuk tubuh.

"Ada yang tidak mengerti, kalau infeksi alamiah, tapi berisiko meninggal. Jadi lebih aman di imunisasi vaksin covid-19, daripada terinfeksi," ujarnya dalam dialog produktif secara virtual di Jakarta, Rabu (2/12/2020).

Dia menambahkan, semakin banyak orang yang disuntik vaksin, maka bisa membuat kekebalan kelompok. Sebab, jika setiap orang yang disuntik vaksin, maka virus akan sulit berkembang pada tumbuh seseorang.

"Pindah dari A, B sudah kebal. Mengurangi penyebaran. Imunisasi terbukti di berbagai negara, campak, difteri, cacar, sangat efektif. Tahun 1970 kita sudah melakukan vaksin. Kalau ada yang bilang vaksin mengandung racun itu tidak benar," tegasnya.

Terkait vaksin di Indonesia, dia menyebut yang boleh digunakan harus sudah mendapatkan Emergency Used Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini wajib, sebab vaksin bertujuan untuk menciptakan kekebalan individu. Semakin banyak orang yang di vaksin, akan sulit virus berkembang.

"Kalau sudah 70% (vaksinasi) virus susah berkembang biak. penularan menurun, pandemi berhenti, dan pemulihan ekonomi membaik. Tapi 1 orang disuntik, baru setelah 2 minggu kekebalan melindungi," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sambil menunggu vaksin Covid-19 tersedia. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.

"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-Ramai Warga China Buru Vaksin Pfizer Cs ke Luar Negeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular