
Demo Thailand Masih Panas, Massa Bidik Raja Doyan Poligami

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerajaan Thailand kini membuat berita lagi. Apalagi kalau bukan kehidupan sang Raja Maha Vajiralongkorn dan para istrinya di tengah demonstrasi yang terus terjadi di kerajaan itu.
Massa membidik poligami raja seiring kembalinya selir, yang digelari permaisuri, Sineenat Wongvajirapakdi. Sebagaimana diberitakan South China Morning Post (SCMP), Sineenat muncul saat Raja Maha dan Ratu Suthida menemui massa pro pemerintah November lalu.
![]() King Maha Vajiralongkorn and Queen Suthida greet supporters in Bangkok, Thailand, Sunday, Nov. 1, 2020. Under increasing pressure from protesters demanding reforms to the monarchy, Thailand's king and queen met Sunday with thousands of adoring supporters in Bangkok, mixing with citizens in the street after attending a religious ceremony inside the Grand Palace. (AP Photo/Wason Wanichakorn) |
Saat itu, Sineenat terlihat semringah dan memberikan foto serta berjabat tangan dengan penggemarnya. Ini disebut makin menyebabkan polemik ke massa anti pemerintah, mengingat poligami raja yang tak sesuai dengan nilai sosial kaum muda.
Dalam sebuah unjuk rasa di Bangkok, pendemo menyemprotkan komentar menghina raja di pinggir jalan dan menyebutnya 'sia'. Panggilan itu diberikan kepada pria tua kaya yang beroperasi dengan paksa dan uang, bahkan dengan cara tak bermoral.
Menurut SCMP, kata-kata tersebut juga merujuk ke bos kejahatan. Ini berbeda dengan sebutan ayahnya dulu, Raja Bhumibol, yang dijuluki bapak bangsa di Thailand.
Menurut Wan (36) salah satu pendemo, praktek poligami yang dilakukan raja merujuk pada kurangnya proses hukum. Aturan di negeri itu, tulis media Hong Kong itu, sebenarnya memang melarang poligami.
"(Ini) menunjukkan betapa tidak adilnya otoritas tertinggi Thailand memperlakukan wanita," katanya dikutip Rabu (2/12/2020).
"Ini bukanlah praktik model peran yang seharusnya diwakili oleh raja - dan monarki sebagai sebuah institusi."
Hal senada juga dikatakan pengamat politik setempat. "Statusnya tidak sesuai dengan nilai sosial yang dianut kaum muda di Thailand, yang mempromosikan monogami, kesetaraan gender, dan indeologi feminis di Thai," kata pengamat dari Universitas Naresuan Puangcjon Unchanam.
Sineenat sendiri penuh kontroversi. Baru-baru ini, media luar memberitakan bahwa foto-foto syurnya telah bocor ke publik. Jumlah fotonya mencapai ribuan. Foto intim itu dibuatnya khusus untuk sang Raja.
![]() A crowd of protesters march in Bangkok, Thailand, Saturday, Nov. 28, 2020. Pro-democracy demonstrators are continuing their protests calling for the government to step down and reforms to the constitution and the monarchy, despite legal charges being filed against them and the possibility of violence from their opponents or a military crackdown. (AP Photo/Sakchai Lalit) |
Bukan hanya itu, sebelumnya Sineenat juga sempat dicopot gelarnya dan dipenjara Oktober 2019. Ia disebut arogan dan melakukan segala upaya untuk mencocokkan diri dengan Ratu, yang lebih tinggi kedudukan darinya.
Namun sembilan bulan setelahnya, Raja Maha kembali mengangkatnya. Bahkan, ia membawa Sineenat ke 'persembunyiannya' selama corona menyerang Thailand di sebuah vila di Bavaria, Jerman.
Hal ini juga mencuatkan kritik dari masyarakat. Ini disebut jadi bukti penyalahgunaan kekuasaan oleh kerajaan.
"(Raja) dapat menunjuk seorang permaisuri, secara terbuka 'menghilang', lalu menjentikkan jarinya dan membawanya langsung ke rumah mewahnya di Jerman," kata Tamara Loos, seorang profesor sejarah di Universitas Cornell.
"Itu berarti tidak ada konsekuensi atas perilaku raja, tetapi konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang dekat dengannya dan mereka yang menghadapinya."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Raja Thailand Turun Gunung Temui Pendemo Berjilid-Jilid
