
Saat Sri Mulyani Bicara Utang Negara ke Anak SD dan SMP

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini kembali menjadi pengajar dalam acara Kemenkeu Mengajar 2020. Lebih dari seribu siswa SD-SMP yang mengikuti acara ini secara virtual.
Dalam acara ini, para siswa diberikan kesempatan bertanya. Salah satunya mempertanyakan apa strategi yang dilakukan Sri Mulyani saat negara kekurangan uang.
Sri Mulyani menjawab, jika kekurangan uang, maka negara mau tidak mau harus mengambil utang. Utang menjadi pilihan di saat penerimaan negara tidak mampu membiayai belanja negara yang sangat besar.
"Kalau tetap kurang (penerimaan negara) ya utang. Agar tidak menyusahkan maka cari utang yang baik," ujarnya, Senin (30/11/2020).
Ia menjelaskan, negara yang memiliki utang bukan berarti negara yang miskin. Sebab, negara yang kaya pun memiliki utang seperti negara tetangga Singapura dan Malaysia hingga Amerika mempunyai utang.
Menurutnya, proses pengambilan utang dilakukan bukan karena suatu negara tersebut miskin, namun untuk menjaga agar belanja tetap bisa dilakukan saat penerimaan negara tidak bisa memenuhi. Ia menilai inilah yang harus dilakukan Menteri Keuangan saat kekurangan uang.
"Setiap Menkeu harus berusaha jaga belanja efisien dan baik dan pendapatan yang ditingkatkan terus, mau AS, Jepang, Korea, Singapura, Saudi Arabia, Eropa, Prancis, Inggris, Spanyol, Italia, atau sebutkan negara-negara yang kalian ingat dan kunjungi kira-kira negara itu punya utang ngga? pasti punya utang," jelasnya.
Namun, ia menekankan, dalam proses penetapan utang tidak dilakukan oleh Menkeu sendiri. Presiden hingga DPR RI ikut dalam menyusun APBN yang di dalamnya ada pembiayaan atau utang yang harus dilakukan.
"APBN nggak saya bikin sendiri, tapi bikin rencana, disampaikan ke kabinet, dibahas Presiden, Wapres dan seluruh Menteri dan dibahas juga bersama DPR. Lalu ditetapkan," kata dia.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang Indonesia Aman atau Ancaman?