Internasional

Fauci & Ancaman Kematian Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Thea F, CNBC Indonesia
30 November 2020 07:19
Confetti drops over the crowd after the clock struck midnight during the New Year's celebration as seen from the New York Marriott Marquis in New York's Times Square, early Wednesday, Jan. 1, 2020. (AP Photo/Frank Franklin II)
Foto: Tahun Baru 2019 di New York (AP Photo/Frank Franklin II)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat kesehatan Gedung Putih sekaligus pakar penyakit menular terkemuka di Amerika Serikat, Anthony Stephen Fauci, mengatakan akan ada pembatasan dan peringatan saat libur Natal dan Tahun Baru 2021 mendatang.

Dalam wawancara 'Meet the Press' NBC, Fauci mengatakan AS kemungkinan akan melihat lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19) dengan adanya hari libur besar sepanjang Desember nanti.

"Saya tidak ingin menakut-nakuti orang, kecuali mengatakan bahwa belum terlambat untuk melakukan sesuatu tentang ini," katanya.

Fauci mendesak warga Amerika untuk berhati-hati saat kembali dari perjalanan liburan Thanksgiving dan selalu mengenakan masker untuk mengurangi penyebaran virus.

Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada November memperingatkan orang-orang agar tidak bepergian untuk Thanksgiving. Namun lebih dari 9 juta orang bepergian di bandara dalam seminggu menjelang liburan dan akhir pekan setelahnya.

"Saya pikir kita harus membuat keputusan sebagai bangsa, negara bagian, kota dan keluarga bahwa kita berada dalam waktu yang sangat sulit, dan kita harus melakukan jenis pembatasan hal-hal yang ingin kita miliki, terutama di musim liburan ini, karena kita memasuki situasi yang benar-benar genting," lanjut Fauci.

Selain itu, Fauci mengaku bahwa tidak sedikit kolega dan rekan dari berbagai negara bagian meminta nasihatnya dan mengungkapkan keprihatinan tentang kemungkinan lockdown lokal jika kapasitas rumah sakit yang semakin minim tidak ditindaklanjuti.

Untuk mencegah hal tersebut, kata Fauci, orang Amerika harus bertanggung jawab dengan diri sendiri dengan melakukan tindakan pencegahan agar dapat membantu sistem rumah sakit dan menghindari potensi lockdown negara bagian.

Para pakar penyakit memperkirakan bahwa jumlah kematian harian di AS akan melonjak pada musim dingin. Data Proyek Pelacakan Covid memaparkan AS memiliki lebih dari 4 juta kasus baru hanya pada November saja, lebih dari dua kali lipat rekor yang dibuat pada Oktober. Kematian dan rawat inap meningkat beberapa minggu setelah lonjakan kasus baru.

Orang Amerika yang mencari pengujian virus corona juga akan menghadapi antrian panjang dan waktu tunggu yang dapat berlangsung beberapa jam di beberapa lokasi perawatan mendesak karena permintaan untuk pengujian cepat terus meningkat.

Data Universitas Johns Hopkins juga memperlihatkan AS sudah melampaui 13,7 juta kasus positif Covid-19, dengan 273 ribu dinyatakan meninggal. Peningkatan kasus positif dan kematian membuat rumah sakit kewalahan akibat kekurangan staf dan kapasitas.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BKS 'Ramal' Angkutan Nataru 2020 Kehilangan 10 Juta Penumpang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular