Duh! Mahalnya Biaya Rawat Pasien Covid-19

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
26 November 2020 13:48
Gelombang kedua virus corona di Prancis menjadi mimpi buruk bagi tim medis. Lonjakan kasus baru Covid-19 di Prancis terus terjadi sejak September lalu. (AP/Daniel Cole)
Foto: Gelombang kedua virus corona di Prancis menjadi mimpi buruk bagi tim medis. Lonjakan kasus baru Covid-19 di Prancis terus terjadi sejak September lalu. (AP/Daniel Cole)

Jakarta, CNBC Indonesia - Biaya perawatan pasien Covid-19 di Indonesia yang ditanggung oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI sangatlah mahal.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. dr. Hasbullah Thabrany memprediksi untuk perawatan lebih dari 30 hari per orang bisa lebih dari Rp 100 juta.

"ICU bisa Rp 15 juta per hari. Luar biasa mahal. Semoga pemirsa memahami, jangan merasa enak (dibiayai). Sakit dengan kehilangan pendapatan harian, kalau punya usaha sendiri, sudah berapa yang hilang. Ini tidak bisa dihitung dengan uang," katanya secara virtual di Jakarta, Kamis (26/11/2020).

Saat ini, ongkos rumah sakit memang masih menjadi tanggungan pemerintah. Sebab, hal ini sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Namun, kondisi akan jauh berbeda jika vaksin sudah tersedia.

"Setelah ada vaksin, tidak boleh dihitung masa pandemi. Negara tak tanggung, kalau kita tak ada jaminan, bayar sendiri. Kalau ada BPJS, ya BPJS bayar. Risiko berat kalau tak ada jaminan. Kalau tak mau vaksin, berat, bisa habiskan Rp 200-300 juta," katanya.

Terkait vaksin ini, menurutnya sudah terbukti bisa mencegah penyakit. Sebelum pandemi Covid-19, orang bebas bepergian kemanapun tanpa khawatir terkena TBC. Padahal, penyakit yang satu ini masih ada dan bisa menyerang siapapun.

"Tapi kita semua sudah vaksinasi, dengan BCG tak harus khawatir kena TBC," tegasnya.

Dia tidak menampik jika banyak yang masih tidak percaya dengan adanya covid-19. Sebab, Covid-19 memang tak terlihat, bahkan dia menyebut Covid-19 seperti makhluk halus.

"Kalau begal motor misalnya, bisa direkam, membuat orang takut. Kalau covid-19, tak takut karena tidak terlihat. Tapi kita harus percaya," pungkasnya.

Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan penerapan protokol kesehatan secara ketat merupakan cara paling ampuh untuk mencegah penularan Covid-19. Untuk itu, Satgas mengingatkan agar selalu #pakaimasker, #jagajarak hindari kerumunan, dan #cucitangan yang rutin.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular