Curhat Bos HK: Truk 'Obesitas' Bikin Tol Trans Sumatera Rusak

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
26 November 2020 10:30
Direktur Utama PT Hutama Budi Harto. (CNBC Indonesia/Trisusilo)
Foto: Direktur Utama PT Hutama Budi Harto. (CNBC Indonesia/Trisusilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) atau HK, Budi Harto curhat mengenai kondisi Tol Trans Sumatera. Ia mengatakan banyak truk 'obesitas' alias kelebihan muatan dan tak sesuai spesifikasi yang melintas ruas tersebut membuat jalan tol yang baru dibangun jadi rusak.

"Yang pertama, adanya truk-truk yang besar, istilahnya adalah ODOL, over dimension over load. Ini merusak jalan tol dan juga mengancam keselamatan pengguna tol. Karena keberadaannya ini tidak standar dengan desain jalan tol ini," ujarnya dalam sebuah webinar, Rabu (25/11/20).

Selain itu, dia mengakui bahwa sampai saat ini traffic tol masih rendah, hal ini berdampak pada sejumlah persoalan lain.

"Dengan trafik yang rendah ini mengundang kejahatan. Oleh karena itu kami menyediakan patroli tiap saat, sehingga para pengguna tol ini akan aman dari gangguan keamanan di sekitar tol," urainya.

H+3 Natal, Volume Lalin di Tol Trans Sumatera Masih MeningkatFoto: H+3 Natal, Volume Lalin di Tol Trans Sumatera Masih Meningkat (dok HK)
H+3 Natal, Volume Lalin di Tol Trans Sumatera Masih Meningkat

Kendati begitu, ia menegaskan bahwa Hutama Karya menyediakan fasilitas penyelamatan, kesehatan, dan juga pengamanan kendaraan.

Mengenai konstruksi proyek, saat ini pihaknya sedang mengerjakan ruas jalan tol sepanjang 614 km yang akan selesai pada tahun 2022. Sedangkan ruas-ruas lainnya masih dijadwalkan menyusul.

"Tantangan kami dalam membangun jalan tol ini adalah yang pertama seperti pengerjaan jalan tol pada umumnya adalah ketersediaan lahan. Beberapa daerah memang mengalami kesulitan, hambatan harus bertele-tele untuk mendapatkan pembebasan tanah," urainya.

"Tapi saya bersyukur banyak kepala daerah, masyarakat yang mendukung pembangunan jalan tol ini, sehingga proses pembebasan lahan jalan tol ini dapat berjalan dengan cepat dan lancar," lanjut Budi yang baru diangkat jadi Dirut HK oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 5 Juni 2020.

Hambatan lain adalah adanya cuaca, karena menurutnya jalan tol ini yang terbesar adalah kegiatan pekerjaan timbunan tanah.

"Timbunan tanah ini akan sangat tidak bisa menerima kandungan air yang cukup tinggi. Maka oleh karena itu cuaca hujan sangat mengganggu sekali pembangunan jalan tol ini," keluh mantan Dirut PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ini.

"Hal yang lain terkait ketersediaan sumber daya di daerah, yang mana kami harus membawa beberapa peralatan dan tenaga ahli dari Jakarta, dari Jawa, karena ketidaksediaan tenaga dan peralatan di sana," lanjutnya.

Secara terpisah, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo mengungkap kesiapan ruas-ruas tol di Sumatera yang bakal dipakai untuk libur natal dan tahun baru (Nataru). Hal ini dipaparkan di sela rapat kerja bersama Komisi V DPR RI.

Di Sumatera, Jalan Tol Trans Sumatera yang operasional sepanjang 644,2 km, yakni:

• Bakauheni - Terbanggi Besar: 140,4 km

• Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung: 189,4 km,

• Kayu Agung - Palembang - Betung (Kayu Agung - Jakabring): 29,3 km,

• Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi: 62,1 km,

• Belawan - Medan - Tanjung Morawa: 42,7 km,

• Palembang - Indralaya: 21,5 km,

• Pekanbaru - Dumai: 131,6 km,

• Medan - Binjai: 13 km,

• Sigli - Banda Aceh (Seksi 4 Indrapura - Blang Bintang): 13,5 km.

"Tempat Istirahat dan Pelayanan di Jalan Tol Trans Sumatera sejumlah 41 TIP terdiri dari 25 TIP A, 8 TIP B, dan 8 TIP C," imbuhnya.

Di Sumatera juga terdapat 2 ruas Jalan Tol siap diresmikan hingga akhir 2020 sepanjang 12,5 km.

Pertama, yakni Tol Kayu Agung - Palembang - Betung Seksi 1B (Jakabaring - SS Kramasan) sepanjang 9 km.

kedua, Tol Medan - Binjai Seksi 1 (Jl Veteran-Tj Mulia) 3,52 km.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kas 'Berdarah-darah', HK Mau Jual Jalan Tol ke SWF Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular