Ganjar Bantah Jateng Punya Kasus Covid-19 Tertinggi di RI

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
25 November 2020 13:28
Ganjar Pranowo (Cnbc Indonesia/Shalini)
Foto: Ganjar Pranowo (Cnbc Indonesia/Shalini)

Jakarta, CNBC Indonesia- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah provinsi yang dipimpinnya menjadi provinsi dengan kasus aktif tertinggi di Indonesia, mengalahkan Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Ganjar Pranowo menyatakan data COVID-19 di Jawa Tengah hingga Selasa (24/11) hanya sebanyak 7.463 kasus. Dia menduga ada kesalahan input data di Kementerian Kesehatan Pusat.

"Makanya saya kaget, katanya kita paling tinggi. bedanya juga banyak sekali sampai 3.000 data. Kalau besok tiba-tiba dimasukkan dalam rilis angka 3.000 itu, pasti gedhe, pasti meningkat," ujar Ganjar seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (25/11/2020).

Lebih jauh Ganjar menyebut, dari pengecekan tanggal 1-10 November 2020 tercatat ada sekitar 809 data delay yang ditempelkan sebagai data tambahan. Bahkan, terdapat 18 nama yang sebetulnya sudah menjalani tes sejak bulan Juni, namun baru dimasukkan dalam rilis tersebut. Terkait hal ini, Ganjar menjelaskan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat.

"Kita minta teman-teman untuk clearing data dengan pusat. Kalau ada data terlambat itu tidak apa-apa, tinggal ditambahkan. Iya, terpenting bisa ditambahkan atau dimasukkan agar publik atau masyarakat bisa tahu. Jadi itu karena delay, dan itu bukan data harian," tambahnya.

Walau demikian, ia tidak memungkiri adanya peningkatan angka kasus aktif COVID-19 di Jawa Tengah, seiring dengan meningkatnya jumlah tes. Kini, tes PCR di Jateng sendiri sudah melebihi target WHO, dengan total 1.416 orang per 1 juta penduduk per minggu.

"Misalnya saya sebutkan, pada minggu ke-4 Oktober tes PCR Jateng 625/1 juta penduduk, naik menjadi 809/1 juta penduduk pada minggu 1 November dan sekarang mencapai 1.416/1 juta penduduk pada minggu ke-2 November. Meski kasus tinggi karena tes digencarkan, namun untuk tempat tidur, ICU masih aman. Beberapa rumah sakit juga melakukan penambahan," tegas Ganjar.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kesehatan), Jateng menambah 928 kasus baru pada Selasa kemarin sehingga totalnya menjadi 49.313 orang. Ini merupakan pertambahan kasus harian tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.

Sementara itu, pasien sembuh di Jateng pada hari yang sama bertambah 300 orang meningkatkan akumulasi penyintas menjadi 36.051 orang. Adapun kasus kematian di Jateng bertambah 13 orang sehingga totalnya menjadi 2.153 orang.

Pertambahan kasus baru yang melampaui pasien sembuh dan kasus kematian, membuat Jateng mencetak rekor kasus aktif pada hari ini dengan 11.109 orang. Hal ini sekaligus membuat Jateng semakin memimpin jumlah kasus aktif, yang diikuti oleh Jakarta dan Jawa Barat.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Varian XBB, Pandemi Covid-19 Belum Akan Berakhir?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular