Jangan Anggap Remeh Covid-19 Meski Sudah Sembuh!

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 November 2020 19:37
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakar Imunisasi, dr. Jane Soepardi menegaskan bagi orang-orang yang pernah terpapar Covid-19 lalu sudah sembuh, jangan lantas merasa bangga.

"Ini semua yang kena Covid-19, orang-orang memantau terus. (efek) 2 tahun bagaimana, 3 tahun lagi, 10 tahun lagi. Ini semua masih diteliti. Lebih baik, jangan sampai kena covid-19," katanya di Jakarta, Senin (23/11/2020).

Dia mencontohkan, kasus ini berangkat dari penyakit campak. menurutnya, ada seorang anak yang terkena campak, kemudian sembuh. Lantas ada hal yang terjadi setelah 30 tahun kemudian.

"Campak, kita pikir dulu, sembuh ya sudah. Akan kebal seumur hidup, betul. Tapi, ternyata anak yang kena campak waktu kecil sekitar 30 tahun kemudian, sebagian dari mereka kena radang otak yang menyebabkan lumpuh seumur hidup," ujarnya.

"Jadi Covid-19 ini kita tidak tahu, ke depannya akan menjadi apa," imbuhnya.

Dia menyebut, beberapa orang merasa Covid-19 bukan hal yang berbahaya, karena angka kematian 2-3% dan tingkat kesembuhan tinggi. Menurutnya, jangan menganggap remeh, karena hingga saat ini ilmuwan, orang-orang pintar dari berbagai negara pengetahuannya akan Covid-19 masih sangat terbatas.

"Kalau kita beruntung dapat imunisasi jangan sampai ditolak. Harus bersyukur kalau kita bisa memperoleh vaksin," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Karaoke Bangkit dari 'Kubur', Langsung Dihantam Pajak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular