Terima Kasih Pak Jokowi! Kemiskinan Akibat Covid Tak Meledak

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
23 November 2020 16:30
Potret Kemiskinan Ibu Kota di Tengah Pandemi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Potret Kemiskinan Ibu Kota di Tengah Pandemi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat kemiskinan di Indonesia akibat Covid-19 harusnya mencapai 10,96%. Namun dengan adanya bantuan perlindungan sosial, angka kemiskinan bisa ditekan di bawah 10%.

Demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam paparan APBN Kita, Senin (23/11/2020).

"Kemiskinan seandainya tidak covid-19 jumlah kemiskinan menurun di bawah 9% atau tepatnya di 8,9%."

"Namun karena covid-19 kenaikan dari jumlah kemiskinan sebenarnya 10,96% karena adanya perlindungan sosial pemerintah, maka dari 10,96%, kemiskinan tinggal 9,69% dapat ditekan 1,5% itu angka signifikan," imbuh Sri Mulyani.

Konferensi pers APBN KiTa November 2020 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)Foto: Konferensi pers APBN KiTa November 2020 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)



Sementara, untuk pengangguran akibat tingkat pertumbuhan ekonomi yang merosot maka pengangguran melebar.

"Terjadi tambahan pengangguran menjadi 2,67 orang. Total pengangguran menjadi 977 juta orang atau 7,07%," kata Sri Mulyani.

Menurut datanya, ada 29,12 juta orang yang masuk angkatan kerja terdampak covid-19.

Dan, masih menurut data Sri Mulyani, 24,03 juta orang berkurang jam kerjanya.

Untuk diketahui, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 203,9 triliun untuk perlindungan sosial selama pandemi Covid-19. Perlindungan sosial ini direalisasikan dalam bentuk berbagai program dengan tujuan meringankan beban ekonomi masyarakat lapis bawah.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Pemulihan Ekonomi Sudah Disebar Rp 579 T

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular