Ini Arahan Tegas Satgas Soal Dibukanya Sekolah Tatap Muka

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
19 November 2020 19:10
Sejumlah siswa belajar menggunakan fasilitas wifi gratis di Sanggar Suluk Nusantara di Wilayah Perumahan Depok Mulya 1, Depok, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Sri Wiwoho pemilik sanggar budaya sekaligus warga yang memprakarsai wifi gratis ini mengungkap Fasilitas wifi itu disediakan sebagai bentuk kepedulian atas kesulitan biaya untuk kebutuhan belajar daring
Foto: Sejumlah siswa belajar menggunakan fasilitas wifi gratis di Sanggar Suluk Nusantara di Wilayah Perumahan Depok Mulya 1, Depok, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Sri Wiwoho pemilik sanggar budaya sekaligus warga yang memprakarsai wifi gratis ini mengungkap Fasilitas wifi itu disediakan sebagai bentuk kepedulian atas kesulitan biaya untuk kebutuhan belajar daring "Karena pandemi, belajar mengajar tatap muka di sekolah ditiadakan dan tidak semua org tua murid bisa menyediakan internet sedangkan kuota mahal. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satgas Penanganan Covid-19 mengaku terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta kementerian dan lembaga terkait dengan pembelajaran tatap muka untuk TA 2020/2021.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan kemendikbud, terkait diadakannya pembelajaran tatap muka, dengan mempertimbangkan penanganan kasus positif. Oleh karena itu, kami meminta Pemda, untuk mengikuti arahan keputusan yang ditetapkan Kemendikbud terkait hal ini," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito di Jakarta, Kamis (19/11/2020).

Dia mengingatkan, prinsip sektor pada masa pandemi harus ada pra kondisi, timing, prioritas, hingga koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tak lupa pula monitoring dan evaluasi guna menjaga keamanan masyarakat.

Saat ini, baru beberapa wilayah yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem makarim mengatakan, meski sudah dibolehkan untuk kegiatan belajar mengajar tatap muka, tidak semua zona hijau ini melakukannya.

"Membuat saya khawatir, daerah zona hijau dan kuning, banyak zona hijau dan kuning 2 bulan sudah boleh tatap muka, masih belum melakukan," ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI di Jakarta, Senin (16/11/2020).

Bahkan, dia mengaku sempat ada yang berbicara langsung kepada Nadiem, meminta agar zona hijau bisa diberlakukan sekolah tatap muka. Fakta ini sempat membuatnya kesal dan marah.

"Saya sempat terkejut dan marah. Padahal sudah diperbolehkan. Mohon komisi X menekan, kenapa belum tatap muka. Padahal kepala Sekolah maupun orang tua sudah mau," tegasnya.

Adapun terkait sekolah tatap muka di zona lain, saat ini masih terus dilakukan kajian. Kemendikbud akan melakukan analisa dan kajian Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Kementerian lainnya.

"Mohon ditunggu, kami akan analisa, kaji lagi SKB 4 Kementerian dan bagaimana membantu anak-anak yang sulit PJJ. Prioritas saya mengembalikan anak-anak kembali ke sekolah seaman mungkin. Prioritas bagi yang sulit PJJ untuk bisa melakukan format tatap muka. Mohon ditunggu, nanti ada kebijakannya," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular