Dari Rugi, DEWA Cetak Untung US$1,05 Juta di Semester I-2020

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
19 November 2020 14:42
Tambang Kaltim Prima Coal
Foto: Wahyu Daniel

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencatatkan laba US$ 1,05 juta pada semester I-2020, setelah mencatatkan rugi pada periode yang sama senilai US$ 1,57 juta.

Laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan 30,5% pada semester I menjadi US$ 169,11 juta, dibandingkan semester I-2019 senilai US$ 129,57 juta. Selain itu perusahaan juga mencatatkan peningkatan aset 5,6% menjadi US$ 580,83 juta, dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 549 juta.

Kenaikan pendapatan ini dikontribusikan oleh sektor batubara yang menjadi fokus bisnis Perseroan saat ini. Seluruh tambang yang dikelola Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan.

Chief Investor Relation and Corporate Secretary DEWA Mukson Arif Rosyidi dalam siaran resminya mengatakan pendapatan dari proyek tambang batubara Bengalon di Kalimantan Timur milik PT Kaltim Prima Coal naik 36,30% dari US$ 92,34 juta menjadi US$ 125,86 juta.

Kemudian, pendapatan dari proyek tambang batubara Asam Asam di Kalimantan Selatan milik PT Arutmin Indonesia tumbuh 5,84% dari US$ 32,35 juta menjadi US$ 34,24 juta. Selain itu, pendapatan dari proyek tambang batubara Satui di Kalimantan Selatan milik PT Cakrawala Langit Sejahtera naik signifikan sebesar 87,43% dari US$ 4,26 juta menjadi US$ 7,99 juta.

"Fundamental DEWA yang membaik tercermin dari kondisi keuangan semester pertama 2020 yang mengalami peningkatan. Dengan kinerja operasional yang semakin baik seiring peningkatan produktivitas Perseroan di tambang, diharapkan kondisi keuangan DEWA pun semakin baik ke depannya," kata Mukson dalam siaran resminya belum lama ini.

Sementara, kinerja DEWA pada sektor non-batubara pun mulai naik. Pada semester I-2020, DEWA memperoleh pendapatan dari pekerjaan infrastruktur, penambangan dan pengolahan emas, serta proyek persiapan lahan untuk kawasan industri.

Utang bank dan utang sewa pembiayaan Perseroan juga mengalami penurunan karena telah dilakukannya sejumlah pembayaran kepada kreditur. Dengan ini, rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) DEWA pun menurun dari 0,49x di akhir 2019 menjadi 0,44x pada semester I-2020.

Mukson mengatakan pihaknya juga mempertahankan kenaikan produksi batubara (coal delivery), meski terdapat sejumlah kendala yang dihadapi. Sampai akhir kuartal III-2020, DEWA mencatatkan produksi batubara sebesar 12.77 juta ton, naik 11,61% dibandingkan 11,44 juta ton pada akhir kuartal ketiga 2019.

Produksi batubara pada tambang batubara Bengalon di Kalimantan Timur menyumbang porsi terbesar yakni 54,84% terhadap total produksi batubara DEWA. Sementara, pengupasan tanah atau overburden removal tambang batubara Bengalon berkontribusi 70,17% terhadap total overburden removal Perseroan.

Sepanjang Januari hingga September 2020, total overburden removal DEWA mencapai 86,03 juta bcm. Angka ini meningkat 4,02% dibandingkan 82.70 juta bcm pada periode yang sama 2019.

"Adanya kendala cuaca di semua lokasi pengerjaan proyek Perseroan yang mengakibatkan kondisi jalan berlumpur dan licin, DEWA tetap mampu mempertahankan pertumbuhan kinerja yang cukup baik," kata Mukson.

Dia menambahkan bahwa kenaikan overburden removal dan produksi batubara ini didukung oleh perbaikan kinerja alat dengan tingginya ketersediaan peralatan, berhasilnya perbaikan peralatan, pemanfaatan peralatan yang semakin baik. Selain itu, pengerjaan urutan penambangan pun dilakukan dengan lebih baik.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BUMI Resources Ungkap Strategi Dongkrak Kinerja Keuangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular