
Saat Kang Emil 'Jualan' Subang Smartpolitan, Berminat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kian serius dalam mengembangkan mega proyek di wilayahnya. Teranyar, Ia ikut meresmikan groundbreaking Subang Smartpolitan. Mega proyek itu merupakan salah satu dari Rebana Metropolitan (Cirebon, Patimban, Majalengka).
Kang Emil, sapaan akrabnya, yakin Subang Smartpolitan menjadi benchmark atau tolok ukur pembangunan di Rebana Metropolitan.
Ia menargetkan pada 2030, kawasan Rebana Metropolitan, termasuk Kabupaten Subang di dalamnya, akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru.
"Kami (Pemerintah Daerah Provinsi Jabar) akan terus mendorong kesuksesan termasuk membantu marketing, relasi dengan investor, hingga regulasi," kata Kang Emil, dikutip Kamis (19/11).
Ia menyebut konektivitas Subang Smartpolitan disokong akses tol, pelabuhan internasional, hingga bandara internasional.
"Saya sedikit menyumbang desain landmark-nya mudah-mudahan bisa dibangun lebih dulu supaya orang dari luar bisa datang berekreasi dan membuat orang penasaran dan berminat tinggal di situ (Subang Smartpolitan)," ujar Kang Emil.
Ia yakin dalam waktu 10 sampai 20 tahun ke depan, akan banyak cuan yang diperoleh dari mega proyek ini. Apalagi, kawasan yang dibangun bukan hanya sebagai tempat bekerja. Namun juga sekaligus tempat bermukim bagi masyarakatnya.
"Saya titip di masa depan kita harus mendesain kota yang selalu memiliki tiga nilai yaitu live, work, and play. Tinggal, bekerja, dan berekreasi di situ. Jika kita mendesain tempat bekerja saja tapi tempat tinggalnya jauh, akan terjadi commuting costs," kata Kang Emil.
Keyakinan Kang Emil itu tidak lepas dari pihak yang memegang proyek Subang Smartpolitan. Perusahaan itu adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang sudah puluhan tahun berpengalaman dalam mengembangkan kawasan, salah satunya Kuningan di Jakarta.
![]() |
Kini melalui Subang Smartpolitan dengan nilai investasi mencapai lebih dari Rp 8 triliun, PT Suryacipta Swadaya di bawah naungan Surya Internusa Group berupaya menghadirkan kota industri yang berkelanjutan dengan teknologi mutakhir.
Dengan konsep "Smart and Sustainable City", Subang Smartpolitan akan menawarkan alokasi lahan untuk industri, komersial, hunian, area hijau, hingga fasilitas publik di area seluas 2.717 hektare.
"Live, learn, work, play, and entertain itu bagaimana kita harus hidup, bersama dengan kemajuan teknologi dan mengurangi global warming, membangun smart dan sustainable city untuk masa depan manusia," ucap Johannes Suriadjaja, Presiden Direktur Surya Semesta Internusa dalam groundbreaking ceremony Subang Smartpolitan di Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/11).
Johannes pun mengapresiasi Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang telah memberikan dukungan penuh dalam pengembangan Subang Smartpolitan.
"Terima kasih atas dukungan semua pihak, terutama kepada Gubernur Jabar yang sangat mendukung kami. Mari berkolaborasi, mari membangun Indonesia lebih baik," kata Johannes.
Optimisme juga dibawa Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Dody Widodo. Ia mengatakan Subang Smartpolitan bisa membantu menciptakan lapangan pekerjaan khususnya di Jabar.
"Ini bisa menjadi batu loncatan untuk pertumbuhan ekonomi. Dan di 2030 atau 2040 bisa menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional," kata Dody.
Keyakinan itu wajar. Apalagi jika melihat lokasi strategis proyek ini. Terletak di jantung Jabar, Subang Smartpolitan berjarak sekitar 40 km dari Pelabuhan Patimban, 70 km dari Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, 90 km dari Jakarta, dan 90 km dari Bandung.
Dalam groundbreaking ceremony ini, dilakukan juga penandatanganan perjanjian kerja sama untuk menempati Subang Smartpolitan, salah satunya oleh PT Kurnia Mitra Sejati.
Turut hadir dalam groundbreaking ceremony Subang Smartpolitan antara lain Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Susiwijono Moegiarso dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara Nengsih.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kang Emil Klarifikasi Kabar 'Ledakan' Covid-19 di Jawa Barat
