Kapan Vaksinasi Covid-19, Terawan: Wong Barang Belum Ada!

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
17 November 2020 20:05
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan keterangan pers usai mengunjungi dua warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus corona (Covid-19)  di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan keterangan pers usai mengunjungi dua warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus corona (Covid-19) di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto mengatakan, ketersediaan vaksin di Indonesia menurutnya makin cepat dan makin baik.

"Makin baik, makin cepat, tapi harus aman. Kalau (tanya) time schedule wong barang belum ada. Nggak boleh kira-kira. Menyangkut produksi, hasil dari BPOM, kalau barang ada baru persoalannya lain," ujarnya saat ditanya apakah bisa vaksinasi dilakukan pada Desember, saat Rapat dengan Komisi IX DPR RI Jakarta, Selasa (17/11/2020).

Dia mengkonfirmasi terkait ketersediaan vaksin yang dipertanyakan banyak orang. Pertanyaan yang sering muncul adalah terkait vaksin yang sejatinya sudah tersedia atau belum.

"Jadi, bukan vaksinnya tidak ada. Ada moderna dan lainnya, karena itu WHO mengatakan, pada kondisi sangat terbatas diizinkan 1-10% yang divaksin. Pada kondisi terbatas 10-20%. Karena itu grand design mengacu amanah WHO," tegasnya.

"Tahap ketiga, kalau tersedia cukup banyak 20-50%, itu ada semua petunjuk dari WHO," imbuhnya.

Terkait vaksin ini, Terawan berdasarkan instruksi dari Presiden Joko Widodo harus mengedepankan prinsip kehati-hatian.

"Apa yang disampaikan Pak Presiden, kehati-hatian dan tak tergesa-gesa. Karena ini hukum tertinggi," tuturnya.

Vaksin ini menurutnya terkait juga dengan keamanan dan efikasi. Menurut Terawan, efikasi bisa dilihat setelah uji klinis ketiga. Hal ini nantinya akan menjadi rujukan BPOM dalam mengeluarkan aturan.

"Intinya, kami diingatkan oleh anggota komisi 9, oleh Bapak Presiden, kehati-hatian dan tidak tergesa-gesa," katanya.

Kementerian Kesehatan akan terus berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan juga Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Ini dilakukan untuk mencari yang terbaik.

Dua hal yang menjadi perhatian vaksin adalah distribusi dan teknis vaksinasi. Kemenkes terus melakukan gladi, terkait upaya melatih vaksinator dan bagaimana pelaksanaan vaksinasi di lapangan.

"Melatih vaksinator dan bagaimana pelaksanaan. Teknis Training of Trainer (ToT) terus dilakukan, ada SDM nya. ToT kami kerjakan terus tidak putus-putus, hari libur kita kerjakan," tegasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Alasan Terawan Tetapkan Rapid Test Max Rp 150 Ribu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular