
Pengungsi Merapi Capai 1.261 Orang, Waspada Penularan Covid!

Jakarta, CNBC Indonesia - Plt. Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah Ir. Safrudin mencatat saat ini total di tiga kabupaten yaitu Magelang, Klaten dan Boyolali berjumlah 1.261 pengungsi.
"Semua diungsikan ke desa penyangga. Selain masyarakat yang diungsikan juga ada ternak. Ternak di Boyolali ada 2.874 di Klaten ada 96," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (13/11/2020).
Adapun rinciannya di Magelang jumlah pengungsi sebanyak 808 orang. Mereka ini dibawa ke lokasi pengungsian yaitu di desa penyangga, karena desa ini memang didesain untuk desa kawasan rawan bencana (KRB) 3.
"Dari Kabupaten Magelang anak-anak 109, balita ada 182, lansia 179, ibu hamil 14, menyusui 29," terangnya.
Berikutnya pengungsi di Klaten berjumlah 325 orang dan Kabupaten Boyolali, tepatnya di Telogo Lele ada 128 pengungsi.
Kemudian pengungsi di Sleman ada 196 orang di mana 167 diantaranya adalah kaum rentan. Lansia ada 86 orang, anak-anak 24, balita 25, ibu hamil 1, ibu menyusui 17 dan disabilitas ada 14 orang.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan menegaskan bahwa pemerintah pusat siap terkait dengan siap siaga darurat ancaman merapi.
"Kami memastikan semua SOP yang selama ini dilakukan sudah berjalan dengan baik. Pada 2010 desa di sekeliling merapi sudah melaksanakan desa tangguh bencana," ujarnya.
Terkait dengan lokasi evakuasi, tempat pengungsian akan dibuat bersekat untuk setiap keluarga. Hal ini dilakukan di tengah kondisi pandemi, agar tidak menciptakan klaster penularan baru. "BNPB mendukung swab antigen relawan bekerja, masuk ke dalam tempat evakuasi yang diisi kelompok rentan tadi," pungkasnya.
Protokol kesehatan #pakaimasker, #jagajarak hindari kerumunan, dan #cucitangan pakai sabun serta air mengalir yang rutin harus terus dilakukan di lokasi evakuasi dan pengungsian.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gunung Merapi Erupsi, Awan Panas Meluncur Cepat 1.800 Meter