Satgas Sebut Kesiapan Vaksin Tergantung Izin BPOM

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 November 2020 19:45
Infografis/Ini Sederet Kabar bahagia Soal Vaksin Covid-19/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/Ini Sederet Kabar bahagia Soal Vaksin Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia- Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat Indonesia bersabar menunggu vaksin dan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M). Saat ini vaksin Covid-19 masih dalam tahap pengembangan, dan proses produksinya membutuhkan waktu.

"Strain yang dimiliki Sars-Cov-2 adalah strain baru yang belum pernah diteliti sebelumnya sehingga proses pembuatan vaksin sangat tergantung dengan karakteristik virus masing-masing dan butuh waktu lebih banyak," kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (12/11/2020).

Waktu yang dihabiskan untuk pengujian klinis maupun persetujuan, dilakukan untuk memastikan upaya keselamatan dan kesehatan masyarakat. Secara garis besar tahapan vaksin adalah tahapan eksplorasi, preklinis, pengembangan klinis fase 1 yang dilakukan uji coba pada sekelompok kecil. Kemudian fase 2 diuji coba pada sekelompok orang sesuai sasaran vaksin, dan fase 3 diuji coba pada orang dengan jumlah banyak.

"Review proses persetujuan, produksi masal, dan kontrol kualitas juga akan dilakukan. BPOM memiliki kewenangan mengawal produksi obat dan vaksin dari dalam dan luar negeri. Dari Peraturan BPOM, izin darurat dapat diberikan khususnya untuk vaksin Covid-19 dengan syarat digunakan dan didistribusikan terbatas dengan peninjauan rutin dan terus menerus," jelas Wiku.

Dia mengatakan di masa kedaruratan seperti ini menurutnya peran BPOM sangat strategis untuk menjaga dan mengakselerasi perkembangan vaksin, dengan memastikan mutu, aman, dan efikasi.

Nantinya, pelaksanaan vaksinasi dilakukan bertahap dengan mengutamakan kelompok prioritas vaksinasi yang mempertimbangkan risiko kesehatan lebih tinggi. Pemerintah juga akan membuat dua skema vaksin, yang bersubsidi dan mandiri.

"Pemerintah mempersiapkan dengan cermat aturan dan kalkulasi biaya vaksin mandiri sehingga bisa terjangkau dan bisa menjangkau oleh masyarakat secara luas," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjend Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sambil menunggu ketersediaan vaksin. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.

"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular