
Rokok Gudang Garam Masuk Bisnis Tol, Pemerintah Kegirangan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis jalan tol makin diminati kalangan swasta. Belakangan, konglomerasi bisnis rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masuk ke bisnis pengelolaan jalan tol dengan mendirikan anak usaha baru yakni PT Surya Kertaagung Toll (SKT).
Pemerintah menggelar karpet merah bagi hadirnya perusahaan swasta terlibat di proyek tol. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit.
"BPJT Kementerian PUPR menyambut baik investor yang masuk dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol," ungkap Danang Parikesit kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/11/20).
Sambutan positif ini tidak lepas dari terbatasnya pendanaan infrastruktur yang mampu ditangani oleh APBN. Pemerintah memang sedang menggencarkan proyek-proyek melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
"Saat ini kebutuhan infrastruktur bebas hambatan di Indonesia semakin bertambah, maka diperlukan dukungan stakeholder lainnya untuk mendukung Pemerintah dalam melaksanakan program kerja bagi pelaksanaan Jalan Tol yang semakin berkualitas," beber Danang.
Keterlibatan swasta dibutuhkan tak lain untuk menopang peran penting jalan tol sebagai tulang punggung konektivitas.
"Peran penting konektivitas jalan tol memberikan peningkatan nilai ekonomi yang semakin terhubung dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga aksesibilitas logistik, barang, dan jasa di setiap wilayah bertumbuh pesat," urainya.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masuk ke bisnis pengelolaan jalan tol dengan mendirikan anak usaha baru yakni PT Surya Kertaagung Toll (SKT).
Pendirian Surya Kertagung Toll yang merupakan cucu usaha ini dilakukan pada 6 November 2020. Surya Kertagung Toll adalah anak perusahaan PT Surya Kerta Agung yang sahamnya dimiliki oleh Gudang Garam sebanyak 499.999 saham atau setara dengan 99,9%.
Gudang Garam juga tengah membangun Bandara Kediri. Ground breaking Bandara Dhoho atau Bandara Gudang Garam di Kabupaten Kediri ini resmi berlangsung Rabu (15/4/2020), dan disaksikan secara virtual oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Bandara ini nantinya kan dibuka untuk publik khususnya untuk wilayah Kediri dan sekitarnya sebagai salah satu bandara alternatif di Jawa Timur.
Sebelumnya, Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta sebagai pemilik bandara menyebutkan pihaknya sudah mengerucutkan rencana nilai investasi pembangunan bandara tersebut.
Dari sebelumnya dipatok senilai Rp 1 triliun-Rp 10 triliun, telah dipersempit menjadi Rp 6 triliun-Rp 9 triliun, termasuk di dalamnya dana pembebasan lahan.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gudang Garam: dari Pabrik Rumahan, Bangun Bandara Sampai Tol