Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum PDIP menyinggung kondisi terkini DKI Jakarta yang dinilai amburadul.
Menurut dia, Jakarta seharusnya bisa menjadi 'Kota Mahasiswa' atau City of Intellectual seperti dirumuskan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Hanya Semarang, Solo dan Surabaya yang menjadi city of intellectual versi UNJ.
"Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," tegas Megawati.
Jakarta, sebagai Ibu Kota Indonesia ini memang cukup banyak jadi sorotan. Di mata dunia, setidaknya ada beberapa catatan penting terkait 'Prestasi' dari DKI.
Dimulai dari : Kota Paling Berpolusi (NEXT)
Sebuah data penting tertera di laman AirVisual, Minggu (28/7/2019) pagi kala itu. Situs itu melaporkan Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 195. Hal itu menunjukkan kualitas udara di ibu kota tidak sehat.Jakarta menempati kota paling berpolusi di dunia versi Airvisual kala itu. Tingkat polusi udara di Jakarta berada di atas Kabul, Afghanistan dan Dubai Uni Emirat Arab.
Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di 246 alias kategori sangat tidak sehat.AQI merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
Berdasarkan data AirVisual, kandungan PM2.5 di Jakarta berada di angka 195.9 µg/m³. Data itu diperoleh dari alat pemantau udara Airvisual yang ada di Kedutaan Amerika Serikat, Pegadungan, Kemayoran, Pejanten Barat, Rawamangun, dan Mangga Dua.
Jakarta ternyata juga masuk dalam daftar kota yang paling tidak aman di dunia. Hal ini dilansir oleh Numbeo. Numbeo merupakan sebuah data base yang mendapatkan data dari pengguna langsung membuat peringkat kota-kota di dunia berdasarkan statistik mengenai tingkat kejahatan, layanan kesehatan, polusi biaya hidup, dan indikator sosial lainnya.
Jakarta masih lebih baik dibanding Kuala Lumpur, Petaling Jaya dan Johor Bahru. Ketiga kota itu ada di Malaysia. Jakarta lebih aman dari dari sisi tingkat kriminalitas dan perasaan aman warganya.
Dalam peringkat soal kriminalitas, Jakarta berada di peringkat ke-92 dengan indeks kriminalitas 54.26, sementara kota Indonesia lainnya Bali berada di peringkat 133 dengan indeks kriminalitas 47.66.
Data Oktober 2020, tingkat korupsi dn pencurian di DKI Jakarta masih masuk kategori 'Very High'.
Lembaga teknologi lokasi ternama, TomTom sudah merilis hasil dari Indeks Lalu Lintas TomTom atau TomTom Traffic Index. Dalam hasil survey tersebut, Jakarta berada pada 10 besar dalam kategori kota termacet di dunia.
TomTom sendiri melakukan survey tersebut dengan meliputi 416 kota yang ada di 57 negara. Dimana, Jakarta sendiri berada pada posisi ke-10 di kategori kota termacet di dunia.
Kabarnya, Jakarta sendiri sudah mengalami penurunan jika dibanding dengan hasil indeks 2018 lalu. Pada tahun 2018 silam, Jakarta sendiri berada di posisi ke-7. Meski sudah mengalami penurunan, pihak TomTom mengaku tidak terdapat adanya perubahan pada tingkat kemacetan di daerah Jakarta.
Nah mungkin ini salah satu prestasi yang 'sebenarnya'. Baru saja, DKI Jakarta berhasil memenangkan Sustainable Transport Award (STA) 2021 atas program integrasi antarmoda transportasi publik yang terus dikembangkan.
Jakarta mengalahkan puluhan kota besar dunia lainnya, seperti Auckland, Bogota, Buenos Aires, Charlotte, Frankfurt, Moscow, San Francisco dan Sao Paulo.Kota pemenang STA ini diumumkan pada konferensi transport internasional, MOBILIZE 2020 yang diselenggarakan secara virtual pada tanggal 26, 28 dan 30 Oktober 2020. Dengan demikian, Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang memenangkan penghargaan STA mengalahkan kota - kota besar dunia, setelah pada tahun lalu menduduki peringkat kedua atau mendapat gelar 'Honorable Mention'.
Perlu diketahui, acara seremoni STA Award akan dilaksanakan pada Januari 2021 di Washington DC, Amerika Serikat. Dalam acara tersebut, Jakarta akan diberikan penghargaan dalam acara yang bertajuk 'Transport Research Board Annual Meeting'. Sebagai kota pemenang STA, Jakarta kemudian secara otomatis akan menjadi tuan rumah MOBILIZE 2021 yang diselenggarakan oleh ITDP dan didukung oleh Volvo Research dan Education Foundations.So Jakartans, Apakah menurut Anda DKI Amburadul?