Jakarta, CNBC Indonesia - Joe Biden mengalahkan Donald Trump untuk menjadi AS-1. Hal ini terwujud setelah Minggu (8/11/2020) calon dari Partai Demokrat tersebut memenangkan suara warga AS dan elektoral.
Total warga yang memilih, dilansir dari Associated Press berjumlah 50,6% suara atau sekitar 75.193.022. Sedangkan Trump hanya 47,7% atau sekitar 70.804.968.
Biden, Pria berusia 77 tahun itu juga memenangkan suara di Electoral College, yang menentukan kandidat bisa melaju ke Gedung Putih. Ia mendapatkan 290 suara sementara Trump 214.
Seperti apa dampak untuk Indonesia saat Biden resmi dilantik dan memegang kursi Presiden Amerika Serikat nanti?
NEXT >>
Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengungkapkan dampak terhadap perekonomian Indonesia mungkin lebih bersumber dari volatilitas di pasar keuangan akibat kemungkinan berlanjutnya ketegangan perdagangan antara AS dan China. Selain itu, jika pertumbuhan China atau AS terpengaruh, hal itu juga dapat berdampak negatif terhadap ekspor karena China dan AS adalah tujuan ekspor terbesar RI.
"Sisi baiknya, ketegangan yang masih ada dapat menyebabkan perusahaan multinasional melanjutkan rencana realokasi dari China ke Asia yang sedang berkembang, yang akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk menarik dan meningkatkan investasi ke negara tersebut," jelas Andry.
Terlepas dari kebijakan perdagangan AS yang lebih bermusuhan yang diadopsi sejak kepresidenan Trump, hubungan perdagangan Indonesia dengan AS masih di tempat yang baik.
Baru-baru ini, Perwakilan Dagang AS (USTR) telah menyetujui untuk memperpanjang fasilitas perdagangan yaitu pengecualian tarif impor khusus yang disebut Generalized System of Preferences (GSP) untuk Indonesia setelah 2,5 tahun evaluasi dan proses lobi yang mengamankan aliran sekitar 13% ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
"Oleh karena itu, dalam pandangan kami, perkembangan global akhir-akhir ini akan berdampak positif bagi Rupiah dalam jangka pendek, yang juga didukung oleh surplus perdagangan yang berturut-turut dalam beberapa bulan terakhir. Dalam jangka menengah akan lebih bergantung pada hal-hal yang fundamental, yaitu Defisit Transaksi Berjalan dan arus investasi. Pada titik ini, kami tetap yakin dengan perkiraan kami di Rp 14.296/US$ pada akhir tahun 2020," papar Andry.
 Foto: Presiden terpilih Joe Biden berbicara di Wilmington, Del. , Sabtu (7/11/2020). (AP Photo / Andrew Harnik) President-elect Joe Biden gestures on stage after speaking, Saturday, Nov. 7, 2020, in Wilmington, Del. (AP Photo/Andrew Harnik, Pool) |
Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana mengatakan Indonesia telah beradaptasi dengan baik terhadap pemerintahan Partai Republik. Menurut Satria, hubungan kedua negara akan tetap menyenangkan baik Partai Republik atau Demokrat yang berkuasa, karena AS tentu saja memandang Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, sebagai mitra regional yang strategis untuk melawan pengaruh China.
"Selama ini hubungan ekonomi Indonesia terjaga dengan baik dengan Presiden AS Donald Trump, yang pernah menyebut Presiden Joko Widodo sebagai "sahabatnya". Selama pemerintahan Presiden Trump, Indonesia dengan lancar telah mengalihkan operasi blok Rokan dari Chevron yang berbasis di California ke Pertamina, sementara juga menegosiasikan kembali ketentuan operasi tambang Grasberg di Papua dengan Freeport-McMoran yang berbasis di Arizona - keduanya adalah raksasa multinasional AS," papar Satria.
"Pengertian kami di sini adalah pendekatan Republik tanpa embel-embel, tanpa basa-basi yang tampaknya cocok dengan pemerintah Indonesia saat ini. Belum lagi bahwa kedua pemimpin, Jokowi dan Trump, berasal dari latar belakang yang sama dari pebisnis yang menjadi politisi, dan dengan demikian mungkin memiliki pandangan dunia dan pendekatan pemecahan masalah yang serupa."
"Kedua negara telah memperkuat tidak hanya ekonomi tetapi juga hubungan militer. Tahun ini, Gedung Putih yang dipimpin Partai Republik telah mengeluarkan visa untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto setelah larangan 20 tahun dari AS, sebuah keputusan yang ditentang oleh Senator AS Patrick Leahy dari Partai Demokrat."