
RI Pangkas Impor Aspal Minyak Sampai 500 Ton di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah ingin memangkas impor aspal demi terserapnya aspal Buton (Asbuton). Hal ini dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono dalam rapat itu mengaku sangat menghormati komitmen untuk mengurangi importasi aspal minyak sebanyak 500 ton pada tahun 2021.
"Kalau memang ada produksi pasti akan kami manfaatkan. Pembangunan dan pemeliharaan jalan kami sudah atur semisal untuk aspal plastik, beton dan tentunya untuk Asbuton. Kita wajib pakai ini, ini sebuah keharusan, sebab adalah salah kita sendiri kalau kita tidak bisa menggunakan dengan maksimal Asbuton," jelasnya, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenko Marves, Kamis (5/11/20).
Asbuton adalah salah satu aspal paling berkualitas tinggi dan hanya ada beberapa tempat di dunia yang bisa sedikit menyaingi kualitas maupun ketangguhannya. Luhut Binsar Pandjaitan lantas menegaskan kembali komitmen pemerintah agar Asbuton dapat ditingkatkan produksinya.
Begitu pula dengan kesinambungannya, agar dapat dimanfaatkan lebih banyak lagi untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional. Apalagi, saat ini pembangunan infrastruktur sedang dikejar oleh pemerintah, guna lebih mendorong roda perekonomian masyarakat.
"Asbuton harus lebih baik dari luar negeri. Asbuton harus ada kepastian antara ketersediaan dan penggunaannya sudah jelas. Saya minta Deputi saya Pak Odi pimpin pembahasan lanjutan dan menindak lanjuti ini. Semua pihak agar berkolaborasi, ada waktu satu minggu, 11 November kita bertemu lagi dan sudah ada kesepakatan dan sudah berapa produksinya pada tahun 2021 dan 2022," ujar Luhut.
Ia menekankan, perihal kepastian produksi secara masif, standardisasi produk, dan juga mengenai kesinambungannya.
"Pastikan dulu tentang harus bisa produksi. Dan, mengenai standardisasi, saya sepakat sekali, SNI itu keharusan," tegas Menko Luhut.
Lebih lanjut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menjelaskan langkah-langkah untuk mewujudkan Asbuton, agar dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Kita buat SNI agar campuran Asbuton bisa maksimal, Sesudah tahun 2025 kita kaji lagi dan lakukan eksplorasi tambahan, agar menjadi cadangan, sekaligus mensubstitusi impor," ujarnya.
Kementerian PUPR sendiri telah menggunakan Asbuton untuk pembangunan dan preservasi jalan. Diatur melalui Permen PUPR Nomor 18 Tahun 2018 tentang penggunaan Asbuton.
Total deposit Asbuton diperkirakan sebesar 663 juta ton, dan memiliki manfaat antara lain sebagai ; aditif aspal, substitusif aspal, memenuhi kebutuhan aspal nasional lebih dari 100 tahun, dan dapat membuka lapangan kerja lebih luas lagi.
Pada tahun 2020, penggunaan Asbuton dilaksanakan di 25 Provinsi dengan total 42.871 ton untuk penanganan jalan sepanjang 793 Km, dengan progres mencapai 65,84 persen.
Aspabi melalui data yang dimilikinya juga menyebutkan, Pabrik Pengolahan Asbuton dengan total kapasitas produksi besar, rencananya akan dibangun di Dumai dan Pekanbaru, bertipe Asbuton Pracampur dengan total kapasitas produksi 40.000 ton.
Kemudian di Kendari, Donggala dan Buton, bertipe B 5/20 dengan total kapasitas 48.000 ton. Dan, B 50/30, kapasitas produksi 252.000, ada pula bertipe CPHMA, kapasitas produksi 276.000 ton serta tipe Asbuton Full Extract, sebesar 60.500 ton.
Terakhir, ada di Jakarta, Bogor, Gresik. Mojosari dan Pasuruan, bertipe Pracampur, sebesar 374.000 ton, B 5/20, sebesar 32.000 ton, B 50/30, sebesar 93.000 ton dan bertipe CPHMA, sebesar 208.000 ton.
Asbuton tidak sama dengan aspal minyak dari sisi teknologi.Teknologi Asbuton terus dikembangkan oleh Kementerian PUPR, baik dari sisi jaminan kualitas dan teknik penghamparan, diantaranya Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA), Lapis Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA), campuran beraspal dengan Asbuton, Butur Seal, Cape Buton Seal dan Asbuton campuran aspal emulsi.
Hingga saat ini, progres pemanfaatan Asbuton untuk TA 2020 sebesar 80%. Penggunaan Asbuton salah satunya dikerjakan di Provinsi Sulawesi Tengah sepanjang 173 km.
Asbuton memiliki potensi pemanfaatan per tahunnya sebesar 167.182 ton. Artinya 25% akan diserap untuk peningkatan dan pembangunan jalan nasional, selain tentunya aspal karet. Panjang jalan yang ditangani dengan overlay setiap tahun diperkirakan untuk jalan nasional 1.120 Km, jalan provinsi 220 Km, dan jalan kabupaten 1.822 Km.
Teknologi pemanfaatan Asbuton yang populer digunakan adalah CPHMA yang merupakan produk campuran beraspal siap pakai. CPHMA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan campuran sejenis antara lain konstruksi perkerasan yang lebih merata dan homogen serta kerataan permukaan yang lebih baik.
Pencampuran dilakukan secara pabrikasi, kemudian didistribusikan dalam bentuk kemasan dan selanjutnya dihampar dan dipadatkan secara dingin (pada temperatur udara). Teknologi ini bermanfaat untuk pembangunan jalan di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil yang tidak memiliki akses ke alat pencampur aspal (Asphalt Mixing Plan, AMP).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jengkelnya Jokowi: Ada Tambang Aspal, RI Kok Malah Impor!