The Worst is Over, Sri Mulyani Harap PDB Q4 Positif Lagi!

Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
05 November 2020 13:30
Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Tangkapan layar Youtube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pencapaian ekonomi kuartal III-2020 membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini bahwa ekonomi Indonesia sudah menyentuh titik nadir. Kondisi terburuk sudah dilalui, sehingga ke depan adalah saatnya untuk bangkit.

"Posisi terburuk akibat Covid-19 sudah kita lewati. Upaya pemulihan akan terus diakselerasi sehingga akan terus didorong ke zona positif pada triwulan IV-2020 dan 2021," tegasnya dalam jumpa pers secara virtual di Jakarta, Kamis.

Pada kuartal III-2020, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh -3,49%. Kuartal sebelumnya Indonesia membukukan kontraksi (pertumbuhan negatif) 5,32% sehingga resmi masuk zona resesi.

Akan tetapi, Sri Mulyani menggambarkan berbagai perbaikan yang sudah terlihat pada kuartal III-2020. Artinya, ke depan yang ada adalah pemulihan.

"Pada triwulan III-2020 the worst is over. Dampak buruk dari Covid-19 pada triwulan II sudah kita lewati dan kita dalam tahap pemulihan," tuturnya.

Misalnya di sektor penyediaan akomodasi makanan-minuman meningkat pesat. Pada kuartal II-2020, sektor usaha ini terkontraksi dalam tetapi kuartal berikutnya melonjak 11,9%.

Kemudian industri pengolahan atau manufaktur juga membaik meski masih tumbuh negatif. Pada kuartal II-2020, industri ini tumbuh -6,2% dan kuartal III-2020 menjadi -4,3%. "Pembalikan terjadi cukup nyata," ujar Sri Mulyani.

Demikian pula sektor perdagangan yang pada kuartal II-2020 tumbuh negatif 6,7% menjadi negatif 5% pada kuartal berikutnya. "Berbagai stimulus fiskal kita berikan dari insentif perpajakan maupun dorongan belanja untuk membantu bangkit kembali sektor produksi akan terus kita lakukan," kata Sri Mulyani.


(aji/aji) Next Article Masih Resesi, Ekonomi RI Q1 Diramal Tumbuh -1% Hingga -0,1%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular