
Ekonomi RI -3,49%, Sri Mulyani: Ada Tren Pembalikan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan SriĀ Mulyani Indrawati melantik 55 pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) secara virtual, Kamis (5/11/2020).
Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengingatkan semua pejabat bahwa Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Kemenkeu harus terus menggunakan instrumen APBN sebagai instrumen fiskal dan berbagai kewenangan yang ada untuk bisa menanggulangi Covid-19 serta dampaknya yang sangat luas baik di sisi sosial, ekonomi dan keuangan.
Sri Mulyani lantas bicara soal pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 yang baru diumumkan BPS. Menurut dia, pengumuman BPS telah menunjukkan adanya suatu tren pembalikkan dari kondisi terburuk pada kuartal II yang lalu.
"Meskipun kita melihat adanya tren pembalikan dan perbaikan ekonomi baik itu dari sisi konsumsi, investasi, terutama dari sisi belanja pemerintah atau kegiatan-kegiatan pemerintah untuk membantu masyarakat dan dunia usaha yang meningkat secara sangat pesat namun kita masih memiliki PR yang masih besar," ujar Sri Mulyani.
"Pemulihan ekonomi yang sudah menunjukkan pada kuartal III ini harus terus dijaga. Dan harus terus kita perkuat sehingga kita bisa kembali meningkat pada zona positif dan tentu dengan langkah-langkah tersebut tidak saja Covid-19 bisa kita tangani, namun juga kesejahteraan dan kesempatan kerja serta dunia usaha akan semakin membaik," lanjutnya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 tumbuh negatif 3,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Ini merupakan kontraksi kedua setelah kuartal sebelumnya ekonomi tumbuh negatif 5,32%. Dengan demikian, Indonesia sah masuk ke dalam jurang resesi untuk kali pertama sejak 1999.
Sementara itu secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), BPS melaporkan PDB Indonesia mampu tumbuh positif 5,05% pada kuartal III-2020. Namun pertumbuhan ekonomi secara kumulatif Januari-September 2020 (cummulative-to-cummulative/CtC) adalah -2,03%.
(miq/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemenkeu Tanpa Pegawai Baru 5 Tahun ke Depan