
RI Resesi, Bagaimana Kabar 'Helikopter Uang' Jokowi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menegaskan, telah menyalurkan lebih dari Rp 150 triliun dana bantuan sosial sepanjang kuartal III-2020.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Satuan Tugas PEN, Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dana tersebut diharapkan dapat memberikan daya ungkit bagi perekonomian nasional.
"Satgas PEN sudah berhasil menyalurkan lebih dari Rp 150 triliun di kuartal ketiga sebagai dukungan untuk menjaga defisit dari pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Budi.
'Helikopter uang' pemerintah memang diharapkan memberikan dorongan pada aktivitas ekonomi di kuartal ketiga di tengah ancaman resesi. Bahkan, bantuan tersebut pernah diklaim bisa menghindarkan Indonesia dari jurang resesi.
Kala itu, Satgas PEN mengatakan bahwa setiap rupiah yang digelontorkan pemerintah akan memiliki dampak terhadap perekonomian. Dana sekitar Rp 150 triliun, diklaim bisa memberikan sumbangsih sekitar 2,1% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang kabinet paripurna telah mengeluarkan sinyal pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali mencatatkan minus sekitar 3%. Resesi, kemungkinan besar tidak terelakkan,
Lantas, apa kata Satgas PEN terkait hal itu?
"Memang kita masih menunggu (data pertumbuhan ekonomi). Pak Presiden sudah memberikan ancer-ancer masih negatif juga," jelas Budi.
Budi menjelaskan sektor yang paling memberikan sumbangsih lebih terhadap perekonomian didominasi oleh pihak swasta. Sementara peran pemerintah, pun hanya sebagian kecil.
"70% lebih ekonomi Indonesia yang Rp 1.000 triliun ini merupakan kontribusi swasta. Sekitar 16% BUMN, sisanya baru pemerintah," katanya.
"Jadi memang porsi pemerintah kita akan melakukan spending sebanyak-banyak melalui program PEN, kita juga memastikan spending dari K/L semaksimal mungkin tapi memang itu kontribusinya paling besar antara 16-17% untuk K/L," katanya.
(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Kita Mampu Berlari Kencang Setelah Keluar dari Krisis
