Pemerintah Akui RI Resesi, Komponen Ekonomi Masih Negatif

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
04 November 2020 14:27
Infografis/ 45 Negara Resmi resesi, Ri Di Ujung Tanduk/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Infografis/ 45 Negara Resmi resesi, Ri Di Ujung Tanduk

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia masih akan negatif di kuartal III-2020. Dengan begitu, Indonesia masuk dalam keadaan resesi, karena pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 juga negatif.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan hampir seluruh komponen penopang ekonomi yang juga masih tumbuh negatif di kuartal III-2020.

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III berada di kisaran minus 2,9% hingga minus 1%. Perekonomian masih terkontraksi tapi lebih baik dibandingkan kuartal II yang tercatat minus 5,32%.

"Berdasarkan estimasi kami, untuk kuartal III nanti, hampir seluruh komponen PDB masih akan negatif," ujarnya secara virtual, Rabu (4/11/2020).



Namun, Febrio menyebutkan, akan ada satu komponen yang masih bisa tumbuh positif yakni konsumsi pemerintah. Bahkan konsumsi pemerintah dinilai akan tumbuh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Konsumsi pemerintah yang tetap tumbuh ini, didorong penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebutkan pertumbuhan konsumsi pemerintah bisa mencapai 5% dan bisa memberikan kontribusi ke PDB 15,5% hingga 18%.

"Hal ini diharapkan mencerminkan bahwa peran belanja pemerintah memang sangat sentral dalam kondisi saat ini. Ini disebut sebagai belanja negara sebagai instrumen countercyclical yang dapat dorong proses pemulihan ekonomi," kata dia.

Sementara itu, untuk keseluruhan tahun 2020 perekonomian dinilai akan membaik kontraksinya dengan pertumbuhan di kisaran -1,7% hingga -0,6%.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-hati, Ekonomi RI Kuartal III Bisa Minus Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular