Macron Koar-koar Lagi, Sampaikan Pesan Terbaru untuk Muslim

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
01 November 2020 11:08
In this photo provided by the United Nations, the French President Emmanuel Macron's pre-recorded message is played during the 75th session of the United Nations General Assembly, Tuesday, Sept. 22, 2020, at U.N. headquarters in New York. The U.N.'s first virtual meeting of world leaders started Tuesday with pre-recorded speeches from some of the planet's biggest powers, kept at home by the coronavirus pandemic that will likely be a dominant theme at their video gathering this year. (Rick Bajornas/UN Photo via AP)
Foto: AP/Rick Bajornas

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali angkat bicara mengenai umat muslim di dunia. Kali ini ia mengatakan sangat menghargai umat muslim yang terkejut atas kartun Nabi Muhammad beberapa waktu lalu oleh Prancis.

Namun, ia menekankan itu bukan alasan bagi umat muslim untuk melakukan kekerasan di negaranya. Ini berawal dari terjadinya serangan pisau di sebuah gereja di Prancis pekan ini yang menewaskan tiga orang.

"Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang dapat dikejutkan oleh kartun ini, tetapi saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik atas kartun ini, dan saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berpikir, menggambar," kata Macron, menurut transkrip wawancara yang dirilis oleh kantornya, Minggu (1/11/2020).

A youth holds a photograph of France's President Emmanuel Macron, stamped with a shoe mark, during a protest against France in Istanbul, Sunday, Oct. 25, 2020. Turkish President Recep Tayyip Erdogan on Sunday challenged the United States to impose sanctions against his country while also launching a second attack on French President Emmanuel Macron. Speaking a day after he suggested Macron needed mental health treatment because of his attitude to Islam and Muslims, which prompted France to recall its ambassador to Ankara, Erdogan took aim at foreign critics. (AP Photo/Emrah Gurel)Foto: Demo kecam Presiden Prancis Emmanuel Macron di di Istanbul, Turki, Minggu, 25 Oktober 2020. (AP/Emrah Gurel)



"Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi pada saat yang sama, melindungi hak-hak ini," imbuhnya.

Diketahui, seorang penyerang tersebut meneriakkan "Allahu Akbar" (Tuhan Yang Maha Besar) lalu memenggal seorang wanita dan membunuh dua orang lainnya di sebuah gereja di Nice, Kamis (29/10/2020). Penyerangan ini adalah kedua kalinya dengan dugaan bahwa motif pelakunya adalah Islamis.

Sejak kejadian itu, Macron pun telah mengerahkan ribuan tentara untuk melindungi tempat-tempat ramai dikunjungi masyarakat seperti gereja dan sekolah. Apalagi para Menteri Prancis sudah memberikan peringatan bahwa serangan militan islam lainnya masih bisa terjadi.

Adapun kemarahan umat muslim ini bertambah terjadi saat perayaan Maulid Nabi pekan lalu, dimana Prancis kembali menerbitkan kartun nabi oleh media satir Charlie Hebdo dan 'penghinaan' yang dilakukan Macron ke Islam.

Sebelumnya seorang guru juga menjadi korban karena menunjukkan kartun nabi dalam kelasnya di Paris.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi Heboh, Istri Presiden Macron Disebut Transgender!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular