PDIP Bela Habis-habisan Megawati Soal Sindiran ke Milenial

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 October 2020 19:55
Megawati Soekarnoputri (detikFoto/Grandyos Zafna)
Foto: Megawati Soekarnoputri (detikFoto/Grandyos Zafna)

Jakarta, CNBC IndonesiaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membela habis sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada kaum milenial.

Melansir detik.com, Kamis (29/10/2020), Elite senior PDIP Andreas Hugo Pareira menilai Megawati memberi komentar agak keras seperti itu agar kaum milenial tidak terbiasa dengan budaya instan.

"Maksud Ibu Mega tentu baik, bertepatan dengan hari peringatan Sumpah Pemuda, agar generasi muda Indonesia kini tetap menjiwai semangat perjuangan generasi pemuda perintis kemerdekaan yang dengan keberanian, komitmen dan kerja keras melawan imperialisme kolonialisme pada zamannya," ujarnya.

Menurut Andreas, generasi milenial harus memahami mengenai etos perjuangan, komitmen, dan kerja keras para pemuda saat menggelorakan Sumpah Pemuda pada 1928 yang kemudian melahirkan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

"Etos perjuangan, komitmen dan kerja keras inilah juga menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar, bangsa yang dihormati dan disegani oleh dunia internasional, dan bahkan ikut berperan memelopori kelahiran bangsa-bangsa baru yang merdeka setelah KAA 1955," tutur Andreas.

"Sejarah Indonesia telah membuktikan pemuda Indonesia selalu menjadi pembuka jalan menuju perubahan, mendobrak kemapanan-kemapanan struktural yang memiskinkan dan membelenggu masyarakat," imbuh anggota Komisi XI DPR itu.

Menurut Andreas, atas dasar itulah Megawati memberi sorotan kepada kaum milenial yang notabene memiliki banyak kemudahan saat ini. Diharapkan, generasi milenial bisa mencontoh para pemuda terdahulu yang memiliki daya juang tinggi membangun Indonesia.

"Sebagai negarawan senior di republik ini, Ibu Mega tentu sangat berharap agar generasi muda Indonesia atau yang sekarang lebih populer dengan kaum milenial ini untuk menghindari budaya instan, yang menuntut dan hanya mau menerima," kata Andreas.

"Tetapi harus tetap dalam etos perjuangan, komitmen dan kerja keras untuk memajukan bangsa dan menjadikan Indonesia bangsa yang terhormat, disegani dalam era kompetisi global abad 21 dengan berbagai tantangannya," sambungnya.



Sebelumnya, Megawati meminta Presiden Jokowi agar tidak memanjakan kaum milenial. Megawai lantas mempertanyakan sumbangsih yang sudah diberikan generasi milenial kepada bangsa.

"Anak muda kita, aduh saya bilang ke presiden, jangan dimanja, dimanja generasi kita adalah generasi milenial," ujar Megawati

"Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?," lanjutnya.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu lalu berkomentar perihal demonstrasi yang dilakukan pemuda beberapa waktu belakangan.

"Masa hanya demo saja, nanti saya di-bully ini, saya nggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo, boleh saya kalau mau debat," katanya.

Menurut Megawati, demo diizinkan sejalan dengan dimulainya era reformasi 1998. Saat itu, Indonesia mulai menganut paham demokrasi.

"Tapi adakah, jawab, aturannya bahwa untuk merusak, nggak ada, kalau ada orang bilang ada bu, mana dia, sini, sini kasih tahu sama saya," ujar Megawati.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning Megawati Soekarnoputri: Petugas Partai Harus Nurut!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular