
Indonesia Now: Ditinggal Nissan & Chevrolet, Kedatangan Tesla

Geger kabar Tesla akan masuk Indonesia sudah heboh sejak awal September lalu. Beberapa pejabat pemerintah sudah buka suara, termasuk Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menperin Agus Gumiwang, hingga Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo
Namun, 'cuma' Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang belum merespons soal perkembangan kabar Tesla di Batang. Namun, Bahlil sempat ke Batang pada Sabtu (17/10), dan mengungkap soal persiapan Batang sebagai salah satu tempat produksi pabrik baterai, tanpa menyinggung soal rencana Tesla.
Di level pemerintah pusat, melalui Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Ayodhia GL Kalake sempat mengatakan, perkembangan soal Tesla ada di tingkat menteri perindustrian.
"Beberapa waktu yang lalu Pak Menko Luhut memang dikontak oleh pihak Tesla kemudian pak menteri perindustrian mungkin 2 hari yang lalu menyampaikan kepada media sudah ada pembicaraan tetapi tidak sampai kepada kami..," kata Ayodhia.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengakui soal rencana pembangunan pabrik baterai Tesla di Indonesia sedang tahap diskusi. "On going discussion, arahnya ke sana (Batang)," kata Agus.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga sudah ditelepon oleh pihak Tesla pada awal bulan lalu. "...peminat investasi ke Indonesia banyak, tadi saya baru ditelepon dari Tesla di Amerika mereka juga berminat membangun (pabrik) baterai lithium di Indonesia," kata Luhut Rabu (9/9/2020).
Tesla Bikin Pabrik Lain Nguping
Kabar terbaru, di tengah santer Tesla, berencana membangun pabrik baterai di Indonesia, kabar ini jadi perhatian produsen mobil dunia. Hal tersebut disampaikan oleh Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Selasa, (27/10/2020) dia mengatakan beredarnya pemberitaan mengenai Tesla, membuat salah satu perusahaan otomotif global menjadi lebih agresif untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia.
"Memang benar berita-berita yang beredar saja, saya mendengar ada satu perusahaan otomotif global juga yang kemudian menjadi lebih agresif untuk pengembangan mobil listrik di Indonesia," paparnya.
Sayangnya Seto tidak mau menyebutkan nama perusahaan otomotif besar dunia tersebut.
"Kemarin saya dilaporkan menjadi sangat agresif kemudian bisa melakukan proses konversi investasi mereka menjadi mobil listrik. Rahasia dulu deh tapi ini menunjukkan kita menjadi satu negara yang menarik di investasi tidak hanya di lithium battery," tegasnya.
(hoi/hoi)[Gambas:Video CNBC]