Indonesia Now: Ditinggal Nissan & Chevrolet, Kedatangan Tesla

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 October 2020 15:05
Pabrik Tesla (AP/Ben Margot)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak sedikit pabrikan mobil dunia meninggalkan Indonesia, hanya sebatas menutup pabrik atau bahkan hengkang tak berbisnis di Indonesia. Selam lima tahun terakhir, setidaknya ada merek-merek besar yang memilih angkat kaki dari Indonesia.

General Motors (GM) menutup pabrik mobil Chevrolet SPIN di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat pada Juni 2015, hingga benar-benar cabut dari Indonesia pada awal 2020.

Produsen mobil asal negeri Paman Sam lainnya, Ford Motor Indonesia (FMI), juga sudah memutuskan hengkang dari Indonesia pada Januari 2016.

Beberapa bulan setelahnya atau pada 14 Oktober 2016 lalu, Mazda Motor Indonesia (MMI) sebagai kepanjangan tangan prinsipal Mazda Motor Corporation (MMC) Jepang, mengumumkan pengalihan bisnis di Indonesia. Kemudian disusul oleh Nissan yang menutup pabrik di Indonesia pada awal 2020, meski masih menjual kendaraan di Indonesia.

Kini, ada Tesla, jadi harapan baru bagi masa depan industri otomotif di Indonesia. Meski baru dikabarkan sebatas tertarik membangun pabrik baterai di Indonesia, kabar ini membuat heboh jagat otomotif dunia.

Berikut jejak perjalanan otomotif Indonesia dalam 5 tahun terakhir dari yang membuat sedih sampai kabar gembira.

Akhir Maret 2020 lalu adalah batas terakhir penjualan General Motors (GM) seperti Chevrolet di Indonesia. Chevrolet kini tak lagi menjual mobil di Indonesia, alias angkat kaki.

Keputusan GM yang hengkang dari Indonesia bermula pada Oktober 2019 lalu. Keputusan GM hengkang ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia, di masa yang akan datang.

Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara, mengatakan alasan GM hengkang dari Indonesia, karena GM tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan.

"Faktor-faktor ini juga membuat kegiatan-kegiatan operasional kami menjadi semakin terpengaruh oleh faktor-faktor yang lebih luas di Indonesia, seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing," katanya Oktober 2019 lalu.

Keputusan Chevrolet di Indonesia, bersamaan dengan keputusan Chevrolet di Thailand yang menutup pabrik dengan mem-PHK 1.500 karyawan pada Maret 2020. GM juga sempat menutup pabrik mobil Chevrolet SPIN di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat pada Juni 2015.

Pada awal 2020, grup otomotif Nissan yang berbasis di Yokohama Jepang ini mengumumkan penghentian produksi kendaraan di pabriknya di Indonesia, sehingga Thailand menjadi pusat produksi terakhir perusahaan di ASEAN. Pada Oktober ini mereka bahkan membuka lowongan besar-besaran sampai 2.000 orang lebih di Thailand.

Sebelumnya Nissan mem-PHK ratusan karyawan di Indonesia sedikitnya 830 pekerja. Hal ini bagian dari rencana pemangkasan lebih dari 12.500 karyawannya di seluruh dunia. Ini sebagai usaha agar bisnisnya bisa terus berjalan.

PT Nissan Motor Indonesia yang sudah menghentikan produksi mobil Datsun yang merupakan segmen LCGC sejak awal 2020.

"Di Nissan ada produk Datsun, akhir Januari 2020 menurut info dari manajemen stop produksi. Ada sekitar 1.000 karyawan. Namun karyawan tersebut tetap upahnya berjalan. Hak dan kewajiban berjalan," sebut Direktur Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPPHI) Kemnaker, John Daniel Saragih kepada CNBC Indonesia, Februari lalu.

Dilansir dari Reuters, Rabu (24/7/2019), pemangkasan karyawan ini terkuak setelah pada Mei lalu, Nissan menyatakan bakal memangkas 4.800 karyawannya di seluruh dunia. Saat ini jumlah karyawan Nissan sekitar 139.000 orang.

Sebelumnya Nissan Motor Co., Ltd. mengumumkan rencana empat tahun ke depan demi mencapai pertumbuhan berkelanjutan disertai stabilitas dan profitabilitas keuangan pada akhir 2023, Kamis (28/5/2020) waktu setempat. Rencana yang meliputi rasionalisasi biaya dan optimalisasi bisnis itu akan menggeser strategi perusahaan otomotif terkemuka asal Jepang tersebut.

"Rencana transformasi kami bertujuan untuk memastikan stabilitas pertumbuhan alih-alih ekspansi penjualan yang berlebihan. Kami sekarang akan berkonsentrasi pada kompetensi inti kami dan meningkatkan kualitas bisnis kami sambil mempertahankan disiplin fiskal dan fokus pada pendapatan bersih per unit untuk mencapai profitabilitas. Ini bertepatan dengan restorasi budaya yang didefinisikan "Nissan-ness" untuk era baru," ujar CEO Nissan Makoto Uchida dikutip dari laman resmi Nissan Motor Corporation.

Head of Communications PT Nissan Motor Indonesia Hana Maharani sempat mengatakan, Nissan Motor Indonesia sudah mengumumkan penghentian produksi kendaraan di Indonesia. Menurut dia, hal itu merupakan bagian dari rencana optimasi yang mencakup right sizing, optimasi produksi dan reorganisasi operasi bisnis.

Geger kabar Tesla akan masuk Indonesia sudah heboh sejak awal September lalu. Beberapa pejabat pemerintah sudah buka suara, termasuk Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menperin Agus Gumiwang, hingga Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo 

Namun, 'cuma' Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang belum merespons soal perkembangan kabar Tesla di Batang. Namun, Bahlil sempat ke Batang pada Sabtu (17/10), dan mengungkap soal persiapan Batang sebagai salah satu tempat produksi pabrik baterai, tanpa menyinggung soal rencana Tesla.

Di level pemerintah pusat, melalui Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Ayodhia GL Kalake sempat mengatakan, perkembangan soal Tesla ada di tingkat menteri perindustrian.

"Beberapa waktu yang lalu Pak Menko Luhut memang dikontak oleh pihak Tesla kemudian pak menteri perindustrian mungkin 2 hari yang lalu menyampaikan kepada media sudah ada pembicaraan tetapi tidak sampai kepada kami..," kata Ayodhia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengakui soal rencana pembangunan pabrik baterai Tesla di Indonesia sedang tahap diskusi. "On going discussion, arahnya ke sana (Batang)," kata Agus.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga sudah ditelepon oleh pihak Tesla pada awal bulan lalu. "...peminat investasi ke Indonesia banyak, tadi saya baru ditelepon dari Tesla di Amerika mereka juga berminat membangun (pabrik) baterai lithium di Indonesia," kata Luhut Rabu (9/9/2020).

Tesla Bikin Pabrik Lain Nguping

Kabar terbaru, di tengah santer Tesla, berencana membangun pabrik baterai di Indonesia, kabar ini jadi perhatian produsen mobil dunia. Hal tersebut disampaikan oleh Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Selasa, (27/10/2020) dia mengatakan beredarnya pemberitaan mengenai Tesla, membuat salah satu perusahaan otomotif global menjadi lebih agresif untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia.

"Memang benar berita-berita yang beredar saja, saya mendengar ada satu perusahaan otomotif global juga yang kemudian menjadi lebih agresif untuk pengembangan mobil listrik di Indonesia," paparnya.

Sayangnya Seto tidak mau menyebutkan nama perusahaan otomotif besar dunia tersebut.

"Kemarin saya dilaporkan menjadi sangat agresif kemudian bisa melakukan proses konversi investasi mereka menjadi mobil listrik. Rahasia dulu deh tapi ini menunjukkan kita menjadi satu negara yang menarik di investasi tidak hanya di lithium battery," tegasnya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular