Kabar Baik! Kasus Aktif Covid-19 RI Lebih Rendah dari Dunia

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 October 2020 19:30
Tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) mengambil sampel darah dengan metode swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Untuk memutus rantai penularan Covid-19, Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) membuka laboratorium tes PCR berstandar Biosafety Level (BSL) 2+. 

Laboraturium GSI Lab dirancang untuk memberikan pelayanan tes PCR yang tidak hanya bersekala masif, namun jugamemberikan hasil tes yabg cepat sehinggal hasil tes dapat diakses pada hari yang sama atau setidaknya H+1 (setelah tes).  

Untuk pasien drive thru sehari bisa 500 orang sedangkan SCR 5000 sempel perharinya.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Swab Test Covid-19 (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat kasus aktif di Indonesia per tanggal 27 Oktober 2020 sebesar 16,4% dari total kasus yang pernah terinfeksi. Angka ini, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia.

Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adiasmito dalam konferensi pers secara virtual di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.

"Kasus aktif dunia pada saat ini adalah 23,84%. Jadi kasus aktif di Indonesia sekitar 7% di bawah kasus aktif dunia. Ini adalah kabar baik," kata Wiku, Selasa (27/10/2020).

Berdasarkan catatan Satuan Tugas, kasus sembuh sampai saat ini sudah mencapai 322.248 orang, dengan persentase 81,3%. Angka tersebut, pun jauh lebih baik ketimbang angka kesembuhan dunia yang mencapai 73,49%.

"Perlu kami sampaikan bahwa kasus sembuh di dunia ini akhir-akhir ini cenderung menurun, sedangkan kasus sembuh di Indonesia persentasenya cenderung meningkat. Ini juga kabar baik yang harus kita pertahankan," jelasnya.

Adapun dari total kasus meninggal saat ini totalnya mencapai 13.512 orang dengan persentase 3,4%. Adapun perkembangan kasus meninggal secara global, kata Wiku, berada di 2,5%.

"Kembali lagi kita harus tetap menurunkan angka kematian yang ada di Indonesia agar bisa lebih rendah daripada kasus meninggal dunia," katanya.

 Wiku menegaskan bahwa protokol kesehatan adalah cara yang paling efektif untuk memutus rantai penularan Covid-19. Untuk itu, dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dalam #pakaimasker, #jagajarak hindari kerumunan, dan #cucitangan pakai sabun serta air mengalir.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-hati! Satgas: 14 Hari Terakhir Kasus Covid-19 Meningkat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular