Libur Panjang Diimbau di Rumah Saja, Alasan Satgas Begini

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
27 October 2020 17:15
Calon penumpang Kereta Api Kertajaya menyiapkan barang di gerbong kereta Api di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (23/10). Pantauan CNBC Indonesia jelang masa libur panjang terlihat antrian penumpang yang naik kereta api. Salah satu calon penumpang mengatakan lebih pulang lebih awal untuk menghindari kehabisan tiket.  Penumpang kereta api (KA) diprediksi melonjak pada masa libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan cuti bersama pekan depan. Mengantisipasi lonjakan itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah perjalanan kereta api yang melayani pelanggan sebanyak 13%. VP Public Relations KAI Joni Martinus menyebut, Jumlah perjalanan Kereta Api Jarak Jauh yang melayani pelanggan pada periode 27 Oktober hingga 1 November 2020 sebanyak 505 KA. Angka itu naik 13% dibandingkan pada 20 hingga 25 Oktober sebanyak 448 KA.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penumpang Kereta Api Jarak Jauh di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (23/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satgas Penanganan Covid-19 mengimbau masyarakat agar tetap di rumah saja ketika libur panjang pekan ini. Pasalnya, di rumah adalah pilihan paling aman untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Demikian disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Menurut Wiku, tinggal di rumah bukan berarti masyarakat tidak bisa beraktivitas.

"Libur panjang ini sebenarnya banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Mulai yang pertama karena mungkin sebelumnya sering di luar rumah, maka sekarang kesempatan untuk berada di rumah," ujarnya dalam dialog 'Liburan Aman Nyaman Tanpa Kerumunan', Selasa (27/10/20).

"Karena mungkin ada pekerjaan-pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan dan aktivitas di rumah itu adalah aktivitas yang paling aman dalam masa pandemi ini. Karena lingkungannya yang sudah biasa kita berada," lanjutnya.

Meski begitu, dia juga tidak menampik adanya keinginan masyarakat untuk bepergian. Terkait hal ini, dia meminta agar masyarakat yang ingin bepergian harus bisa memastikan bahwa bepergian itu dalam kondisi sehat dan memang betul-betul perlu untuk bepergian.

"Apabila tidak, sebaiknya di rumah saja karena banyak aktivitas yang bisa dilakukan di rumah. Bila bepergian pastikan dalam kondisi sehat dan salah satu caranya adalah melakukan screening," ucapnya.

Dikatakan bahwa ketika bepergian ada potensi berjumpa dengan orang-orang lain. Dalam pertemuan tersebut jika tidak disertai dengan screening maka bisa jadi ada penularan.

"Kalau kita tidak sehat kita berpotensi untuk menularkan kepada orang lain. Demikian pula nanti pada saat kembali kita pastikan juga dengan melakukan screening jangan sampai kita membawa penyakit dari tempat lain ke rumah atau kediaman kita," tegasnya

"Jadi dengan melakukan seperti itu maka semua orang betul-betul waspada dan memproteksi dirinya dan masyarakatnya agar tidak tertular," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Ini 5 Fakta Usia 45 Tahun ke Atas Diminta Tak Keluar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular