Sri Mulyani Mau Larang Rapat Kerja Saat Jam Sekolah, Kenapa?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 October 2020 20:27
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan kepada pers.
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada November mendatang, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan mengadakan rapat-rapat pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di luar jam sekolah.

Kebijakan mengadakan rapat di luar jam sekolah tersebut, karena berdasarkan survei yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Itjen Kemenkeu, hasilnya bawah sebagian besar PNS Kemenkeu yang juga menjadi orang tua menghadapi kesulitan dalam melakukan Work From Home (WFH) atau bekerja di rumah.

Mereka tidak bisa menyeimbangkan antara membimbing anak yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan bekerja. Karena biasanya rapat pegawai dilakukan di saat bersamaan dengan waktu anak melakukan PJJ.

"Saya mau bikin sekarang rapat-rapat di Kementerian saya tidak boleh saat jam anak sekolah," ujar Sri Mulyani saat menjadi pembicara di acara 'Cerita di Kemenkeu', Senin (26/10/2020).

Ia mengatakan, kebijakan tersebut diharapkan bisa mulai diterapkan pada bulan November mendatang. Dengan mengadakan rapat-rapat di Kemenkeu bisa dilakukan secara lebih fleksibel. Misalnya saja melakukan rapat pada pukul 14.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB, yang mana di waktu tersebut biasanya anak sudah selesai melakukan PJJ

"Jadi terutama untuk young milenial yang jadi young parent dia nggak usah bingung saat anak sekolah sampai jam 14.00 WIB, mereka bisa memerhatikan anak sekolah," ujarnya

Penerapan kebijakan mengadakan rapat di luar jam sekolah itu juga dipicu oleh ucapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim di dalam kesempatan yang sama. Nadiem bilang, keterlibatan orang tua dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi hal terpenting dalam perkembangan anak ke depannya.

Nadiem bahkan meminta kepada seluruh orang tua untuk bisa menyisihkan waktunya berinteraksi dengan buah hatinya, di tengah padatnya aktivitas orang tua di rumah.

"Perbedaan antara kualitas antara PJJ yang baik sama yang tidak baik, faktor terpenting adalah katerlibatan orang tua. Saya mau ingatkan faktor terpenting keterlibatan orang tua," ujar Nadiem.

Meski sebagai pejabat negara, Nadiem berusaha menyisihkan waktu untuk bermain, berinteraksi dengan tiga orang anaknya. Menurut dia, hal itu juga menjadi kontribusi besar dalam dunia pendidikan di masa pandemi.

"Saya menteri, full time menteri, saya full time anak 3, saya carikan waktu untuk anak-anak saya, untuk membaca, berdiskusi, dan bermain dengan mereka, kapan pun, di tengah-tengah zoom call saya punya setengah jam (30 menit) langsung saya main sama anak-anak saya," kata Nadiem melanjutkan.

Hal itu kemudian ditampali oleh Sri Mulyani dengan menunjukkan hasil laporan Itjen Kemenkeu, bahwa, salah satu penyebab stres pegawainya adalah, waktu rapat dengan atasan atau yang lainnya, bersamaan dengan jam sekolah.

Oleh karena itu, pada November mendatang, Sri Mulyani kemungkinan akan menerapkan di lingkungan Kemenkeu, untuk mengharuskan pegawainya melakukan rapat pekerjaan di luar jam anak sekolah.

"Ternyata kita juga mengobservasi banyak sekali stress dari orang-orang yang bekerja di rumah. Karena mereka competing time pada saat pagi zoom dengan bosnya, anaknya lagi sekolah yang juga butuh pendampingan," kata Sri Mulyani.

"Gara-gara ngomong tadi dan laporan Itjen saya, dan kamu [Nadiem Makarim] mengingatkan saya, saya harus mengubah kebijakan Menteri Keuangan November ini nanti," ujar Sri Mulyani.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Terkaya RI Versi Sri Mulyani Punya Rp 6.000 T, Siapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular