
Sri Mulyani Sebut Uang Triliunan dari Ekspor Makanan Halal RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan potensi ekspor produk halal Indonesia sangat besar. Terutama makanan dan minuman yang bisa mencapai US$ 229 juta atau setara Rp 3,36 triliun (kurs Rp 14.700/US$).
"Indonesia saat ini ada 10 produk makanan halal dengan total nilai potensi ekspornya capai US$ 229 juta," ujarnya dalam webinar virtual, Sabtu (24/10/2020).
Ia menjelaskan, 10 produk tersebut adalah margarin, waffle, biskuit, nanas olahan, dan kopi kemasan. Selanjutnya ada ekstrak kopi, ekstrak malt, saos, makanan bayi serta roti dan kue.
"Ini memang produk-produk yang dikonsumsi oleh berbagai negara terutama dengan mayoritas penduduk Muslim," kata dia.
Menurutnya, 10 produk makanan tersebut sudah mulai diekspor ke 29 negara di dunia yang mayoritas Muslim. Saat ini akan semakin dikembangkan apalagi melihat potensinya yang sangat besar.
Tidak hanya potensi negara nya yang masih besar, ia melihat bahwa produk makanan dan minuman Indonesia juga bisa dikembangkan lagi agar bisa lebih banyak yang di ekspor.
"Tentu kita masih memiliki peluang besar untuk pangsa ekspor kita hingga 61% yang mestinya dipakai Indonesia untuk meningkatkan berbagai produk," jelasnya.
Untuk pengembangan dan perluasan serta daya saing produk halal ini, Pemerintah pun memberikan berbagai dukungan. Melalui instrumen fiskal ada instrumen perpajakan seperti PPh Impor dan cukai seperti tarif Bea Masuk yang ditujukan untuk melindungi produk dalam negeri.
"Juga insentif pajak lainnya bagi perusahaan yang memberikan pelatihan vokasi maupun yang lakukan riset and development. Fasilitas perpajakan ini juga diberikan untuk di kawasan-kawasan industri seperti tadi yang disampaikan di kawasan industri khusus yaitu industri halal," tegasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Setujui Pusat Industri Halal di RI, Ini Skenarionya