
Bank Bjb Dinobatkan Sebagai The Strongest Regional Bank

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb/BJBR) dinobatkan sebagai The Strongest Regional Bank dalam CNBC Indonesia Award.
Penilaian ini didasari oleh capaian positif di masa pandemi yang tercermin dari raihan pertumbuhan aset, laba bersih hingga kemampuan korporasi untuk memanfaatkan kemampuan ekuitas di tengah covid-19.
Penghargaan tersebut diterima secara virtual oleh Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dalam event yang digelar secara live di studio CNBC Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10/2020).
Dalam kajian Tim Riset CNBC Indonesia, bank bjb mencatatkan kenaikan total aset sebesar 3,8% YoY menjadi Rp 125,3 triliun memasuki setengah tahun perjalanan perseroan di 2020.
Capaian nilai aset tersebut merupakan yang tertinggi di antara 26 bank pembangunan daerah (BPD) yang beroperasi di seluruh Indonesia. Semakin tinggi aset bank, maka semakin besar pula peluang untuk memperoleh laba darinya, karena bisnis utama perbankan adalah penyaluran dana masyarakat sebagai kredit, atau biasa disebut sebagai fungsi intermediasi.
![]() |
Pangsa pasar emiten berkode saham BJBR ini juga tetap terjaga besar dibandingkan dengan BPD lainnya mengingat Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 49,94 juta orang.
Tatkala pandemi dan resesi ekonomi menggerus laba bersih perbankan lain laba bersih bank bjb justru tumbuh 2,7% dibandingkan dengan periode yang sama 2019. Bank bjb berhasil mencatatkan laba bersih Rp 390 miliar di kuartal II-2020 saja.
Pos penyaluran kredit yang menjadi salah satu penopang pertumbuhan laba, tercatat tumbuh 9,8% secara tahunan (year on year/YoY), atau di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional yang per Juni 2020 hanya tumbuh sebesar 5,82%.
Total kredit yang disalurkan mencapai Rp 85,8 triliun, dengan net interest margin (NIM) yang terjaga tetap tinggi yakni 5,54% lagi-lagi berada di atas rerata industri yang hanya di kisaran 4,46%. Sementara itu, loan to deposit ratio (LDR) masih aman di angka 91,3%.
Tercatat hanya bank bjb dan segelintir bank lain yang mampu tumbuh pada kuartal kedua secara YoY, karena labanya harus terpangkas untuk pencadangan. Apalagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan industri perbankan mulai tahun 2020 mengikuti aturan baru pencadangan sesuai dengan ketentuan PSAK 71.
Sebagai informasi, CNBC Indonesia Award yang digelar pada tahun 2020 berbeda dengan tahun sebelumnya karena mengadaptasi kebiasaan baru di tengah Pandemi Covid-19. Dalam rangkaian pertama, CNBC Indonesia Award memberikan apresiasi kepada Kepala Daerah dan Bank Pembangunan Daerah yang berprestasi dalam menciptakan terobosan dan inovasi di tengah Pandemi Covid-19.
Seluruh penyelenggaraan CNBC Indonesia Award dilaksanakan dengan protokol kesehatan sesuai yang direkomendasikan oleh Satgas Penanganan Covid-19.
(dob/dob) Next Article Ada Anomali, Laba bank bjb Tumbuh 25% di Agustus 2020